Baru saja saya membaca tulisan Pak Irwan Rinaldi Sikumbang -- kompasianer senior, yang sudah sangat berpengalaman dalam menulis. Artikel beliau yang saya baca itu berjudul Penulis Generalis vs Penulis Spesialis, yang Penting Enjoy Aja.
Dua Pilihan
Artikel Pak Irwan membahas tentang penulis dan kepenulisan. Disinggung juga mengenai pilihan sebagai penulis: mau menjadi penulis spesialis atau penulis generalis. Saya senang sekali membaca tulisan beliau ini.
Tulisan Pak Irwan membuat saya tercenung dengan sebuah pertanyaan. Apakah saya seorang penulis spesialis atau generalis? Saya berusaha menemukan jawabannya!
Sejak dulu, ketika senang-senangnya menulis di media cetak, baik koran maupun majalah, saya menulis sembarang topik.
Apa yang terkesan di dalam pikiran, itulah terkadang menjadi inspirasi penulisan. Jadi, saya menulis topik tentang apa saja, semau saya.
Akan tetapi, saya mempunyai kecenderungan menulis seputar dunia literasi. Entah mengapa saya sangat tertarik dengan dunia yang satu ini. Mungkin saja lantaran saya sejak kecil suka membaca, lalu diikuti pula dengan kesenangan menulis.
Dua Buku Khusus Menulis
Pernah di awal-awal ber-kompasiana-ria saya banyak menulis tentang teknik dan seni tulis-menulis.  Saya membuat artikel berseri yang lumayan panjang. Serial itu akhirnya saya himpun, maka jadilah buku yang berjudul Menulis dengan Modal Nekat.
Di samping itu, masih dalam konteks kecintaan pada dunia literasi, saya juga pernah menulis buku yang berjudul Subconscious Mind Writing, Memanfaatkan Pikiran Bawah Sadar dalam Penulisan. Buku ini memuat sedikit teknik menulis dan banyak motivasi menulis.