Gunjing, gibah, gosip adalah kata-kata yang sama maknanya. Ketiganya mengacu pada kebiasaan membicarakan hal-hal negatif mengenai urusan pribadi orang lain.
Karena menyangkut urusan itu pribadi orang lain, seharusnya tidak usah ikut campur. Tetapi, banyak juga orang yang "sangat peduli" dengan urusan pribadi orang lain, sampai-sampai menelantarkan urusannya sendiri, he he he.
Ia pun menggosipkan orang lain, sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Tentu saja kebiasaan jelek itu mesti dihapus karena berisiko tak baik. Ini dasar pertimbangannya.
Pertama, membuang-buang waktu.
Adakah manfaat bergosip? Tentu kita sepakat bahwa bergosip itu tidak ada gunanya sama sekali. Hanya membuang-buang waktu.
Jika sedang bergosip, orang akan saling ngobrol dengan satu atau lebih orang lain. Yang diobrolkan adalah orang yang tidak ada di hadapannya.
Membicarakan hal-hal negatif tentang orang lain, tentu kegiatan yang tidak ada manfaatnya dan membuang-buang waktu yang sesungguhnya sangat berharga.
Padahal, membuang waktu mesti dihindari. Bukankah ada istilah time is money? Waktu tersebut demikian berharga. Sayang sekali kalau dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak berguna.
Waktu adalah barang langka yang tidak bisa kembali. Kendati baru lewat sedetik, semenit yang lalu, sang waktu tidak akan bisa kembali. Waktu akan terus berputar, dikehendaki atau tidak, disadari atau tidak.
Oleh karena itu, janganlah hendaknya membuang-buang waktu untuk hal-hal yang percuma. Lebih baik diisi dengan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat.
Kedua, menjadi sumber konflik.