Jika, misalnya, kita berhenti berusaha, gosip tidak akan otomatis lenyap. Akan tetap saja ada, selama ada orang yang masih suka ngomongin orang lain. Jadi, tenang sajalah, teruslah berkarya. Tetaplah teguh dengan pendirian.
Kedua, tetap di jalan kebaikan. Â
Selama jalan yang kita tetap di rel kebaikan, tidak menyalahi aturan dan moralitas yang berlaku, mengapa risau? Mengapa kita mesti memedulikan apa yang menjadi omongan  tetangga?
Lakukan terus upaya yang sudah kita tetapkan semula, bergeraklah maju. Dasar utamanya adalah kebaikan. Kalau kita bergerak di ranah ini, saya kira, kita tidak perlu ragu atau mundur sejengkal pun.
Sebaliknya, perkuat semangat untuk berkarya. Tetaplah di jalan kebaikan yang diridhoi Tuhan. Inilah yang terpenting, bukan yang lain, apalagi gosip.
Ketiga, jawablah dengan hasil karya.
Seperti disebutkan di atas, kalau ada yang begitu "peduli" dengan menggosipkan kita, abaikan saja. Ingatlah, gosip itu akan selalu ada. Hanya, ada yang terdengar santer, ada yang sayup-sayup sampai.
Dengan terus-menerus berusaha dengan niat baik, nicaya ada saatnya kita menuai hasil. Artinya, hasil dari usaha kita akan terwujud setelah usaha keras yang kita lakukan.
Nah, hasil usaha atau prestasi inilah yang secara tidak langsung bisa membantah gunjingan yang terjadi.
Akhirnya, gosip yang menerpa kita dengan sendirinya sudah dijawab oleh keberhasilan kita. Jadi, jawab dengan hasil karya, bukan dengan kata-kata.