Apa target hidup Anda? Jika pertanyaan seperti itu tiba-tiba disodorkan ke hadapan Anda, apa yang akan Anda jawab? Sudah tersediakah jawaban Anda?
Pada sebagian besar dari kita, target hidup hanya ada di dalam pikiran. Kalau ada yang bertanya, akhirnya dijawab seadanya saja, apa yang terpikir saat itu. Padahal, ini menyangkut target masa depan.
Menuliskan Target Hidup
Sebaik-baiknya target adalah target yang tertulis. Target tertulis akan memudahkan kita mengingat dan mengukurnya kelak. Kalau tidak tertulis, kita mudah lupa dan mudah juga beralih haluan dengan alasan ini-itu.
Menuliskan dan menghayati target hidup sama dengan mengukir target itu ke dalam ruang pikiran kita, bahkan hingga ke alam bawah sadar.
Di samping itu, dengan menuliskannya, Anda memiliki pedoman yang jelas apa yang akan Anda lakukan dan ke mana Anda menuju.
Dalam membuat target hidup, jangan lupa menyusunnya dengan jelas. Kejelasan menjadi sesuatu yang penting.
Susun apa-apa yang hendak dicapai dalam setahun. Membuat target hidup harus mencantumkan waktu pencapaiannya dan bentuk pencapaiannya. Hindari membuat target yang kabur.
Misalnya, target hidup dengan kalimat: saya ingin pandai berbahasa Inggris. Jelas saja target ini masih kabur. Belum jelas kapan dicapainya dan pada level berapa, misalnya.
Lebih baik disebut seperti ini: saya sudah bisa menguasai Bahasa Inggris pada level intermediate pada akhir bulan Agustus 2021.