Tanpa konsistensi, kita akan menjadi penulis tipe lumba-lumba -- meminjam istilah yang disampaikan Pak Tjiptadinata Effendi. Artinya, sesekali menulis, lalu menghilang. Lalu, menulis lagi dan menghilang lagi.
Hanya orang yang memiliki konsistensi yang mampu menulis secara berkesinambungan. Ia bisa menulis satu artikel setiap hari, satu artikel setiap dua hari, atau satu artikel setiap 3 hari, dan seterusnya. Beberapa sahabat yang sudah secara berkesinambungan menulis sampai ratusan bahkan ribuan artikel adalah bukti konsistensi.
Pelajaran yang saya petik: menulis secara konsisten adalah kunci keberhasilan seorang penulis. Semua penulis yang sukses berangkat dari konsistensi. Ia tangguh, tak tergoyahkan.
Itulah beberapa item yang bisa saya angkat dari blog competition menulis maraton ala kompasiana sebagai bentuk refleksi. Berharap dari sini saya bisa belajar untuk menjadi lebih baik.
(Â I Ketut Suweca, 17 Januari 2021).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H