Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menyoal Ketersediaan Waktu untuk Menulis

31 Oktober 2020   18:47 Diperbarui: 4 November 2020   18:47 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis dengan penuh catatan. (Sumber gambar: pixabay.com/geralt)

Anda menyediakan waktu luang untuk menulis atau Anda mencari-cari waktu luang untuk menulis? Apa jawab Anda? Sepintas kedua pilihan jawaban itu hampir sama, tapi sesungguhnya berbeda sama sekali. Mari kita lanjutkan.

Menyediakan Waktu Menulis

Bagi sebagian penulis, mereka sengaja menyediakan waktu untuk menulis. Dengan menyediakan waktu menulis, mereka bisa secara kontinu menuangkan gagasan-gagasannya.

Waktu untuk yang dipilih oleh setiap penulis bisa berbeda-beda. Ada yang terbiasa menulis di pagi hari, ada juga yang memilih melakukan kegiatan ini pada malam hari. Tak kurang pula ada yang bisa menulis kapanpun yang dia mau.

Pilihan waktu  tersebut sesuai dengan kebiasaan dan rasa nyaman penulisnya. Yang memilih menulis di pagi hari pada umumnya mendasari pikiran bahwa menulis sebelum dan setelah matahari terbit sangatlah tepat.

Alasannya, lantaran di pagi hari pikiran penulis pada umumnya masih fresh, masih segar. Pikiran masih jernih, belum terkontaminasi oleh pemikiran tentang berbagai kegiatan lainnya.

Mereka yang memilih menulis di malam hari memiliki alasan khusus juga. Menurut mereka, waktu malam hari adalah kesempatan yang bagus untuk menulis.

Alasan dasarnya adalah karena pada malam hari biasanya kesunyian mulai merayap. Nah, keadaan yang sepi, sunyi,  dan hening itulah menjadi waktu yang tepat untuk mencurahkan semua gagasan.

Merasa Kurang

Orang tipe ini menjadikan kegiatan menulis sebagai kebutuhan. Jika tidak menulis, ia merasa ada sesuatu yang kurang dalam kesehariannya. Dengan menulis secara berkesinambungan, mereka merasa lega sekaligus bergairah menjalani hidup.

Bagaimana jika, misalnya, karena sesuatu hal mereka terpaksa harus berhenti menulis? Bisa saja hal itu terjadi. Misalnya, karena sedang ada gangguan kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun