Pura Agung Pulaki merupakan salah satu tempat suci umat Hindu di Bali. Pura ini terletak di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Pura ini terletak di dekat pantai, hanya dibatasi oleh jalan Singaraja-Gilimanuk.
Ribuan kera
Nah, jika pembaca melintas di situ, akan tampak sebuah pura yang cukup megah sisi selatan jalan raya. Tak jauh dari  Pura Agung Pulaki ada juga beberapa pura lainnya, yakni Pura Melanting, Pura Pemuteran, Pura Syahbandar, Pura Blatungan, dan Pura Puncak Manik.
Di Pura Agung Pulaki dan sekitarnya itulah hidup ribuan kera. Menurut perkiraan, terdapat sekitar dua ribu ekor kera yang hidup di seputaran pura. Mereka mencari makan di hutan di sekitar pura. Ada areal hutan yang cukup luas  di wilayah perbukitan tempat mereka mendapatkan makanan.
Namun, hutan itu akan meranggas dan bahkan mengering jika musim kemarau tiba. Akibatnya,  kera-kera itu mengalami kekurangan makan. Itulah sebabnya, banyak yang  memilih di sekitar pura.
Usai sembahyang terkadang  terlihat pemedek membagikan sebagian buah-buahan yang ada di sarana upacaranya (banten, bahasa Bali)  untuk kera-kera itu.
Upacara Wanaralaba
Pada saat upacara di Pura Pulaki yang dikenal dengan istilah pujawali, di samping dilakukan persembahyangan yang biasanya dihadiri oleh umat Hindu seluruh Bali dan dari luar Bali, dilaksanakan  juga prosesi pemberian makanan kepada para wanara (kera) setempat.
Namanya upacara wanaralaba. Diawali dengan persembahyangan bersama di dalam Pura Agung Pulaki, baru kemudian diteruskan dengan pelaksanaan wanaralaba di sejumlah titik di sekitar Pura.
Kata wanaralaba diartikan sebagai pemberian suguhan berupa buah-buahan kepada kera-kera di tempat itu bersamaan dengan berlangsungannya upacara atau pujawali.