Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lakukan Hal Ini Jika Ingin Nyaman Menulis!

30 Agustus 2020   15:59 Diperbarui: 31 Agustus 2020   08:29 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya merasakan nyamannya menulis di pagi hari. Bangun pukul lima pagi, saya memiliki kesempatan untuk menulis sekitar 1 jam lamanya sebelum bersiap-siap menunaikan tugas utama. Nah, kesempatan menulis di pagi hari itulah bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar kita produktif berkarya.

Akan tetapi, sebagian orang, tidak terbiasa menulis di pagi hari. Ada yang memilih menuangkan gagasannya pada waktu yang lain, malam hari misalnya. Bagi sebagian penulis, waktu malam hari merupakan saat yang tepat untuk menulis.

Pada saat anggota keluarga berangkat tidur, penulis membuka laptop dan mulai menulis. Diiringi suara-suara serangga malam, penulis mulai menuangkan gagasan-gagasannya. Apakah Anda termasuk di dalamnya?

Minuman dan Makanan Kecil, Perlukah?

Ketiga, siapkan sarana yang memadai. Kegiatan menulis memerlukan dukungan sarana yang memadai. Mungkin berupa meja dan kursi, juga fasilitas lainnya. Tak harus lengkap sekali sih. Seadanya saja sudah cukup. Yang penting, sarana itu memungkinkan penulis untuk bekerja. Di dalamnya, termasuk buku-buku referensi yang dibutuhkan, akses internet, dan lainnya.

Keempat, dampingi diri dengan minuman dan makanan kecil. Hal ini, saya kira, terkait dengan kebiasaan masing-masing penulis. Sekadar sebagai faktor pendukung.

Seorang sahabat saya, kalau sedang bekerja, selalu menyediakan segelas teh atau susu di mejanya, juga sedikit kue. Sambil menulis, ia sesekali menyeruput teh dan menikmati kue. Tampaknya ia nyaman dengan kebiasaan itu dan terbukti ia sangat produktif.

Tetapi, tetap harus hati-hati, jangan sampai makan berlebihan, he he he. Saking asyiknya menulis, kita malah memasukkan terlalu banyak makanan ke dalam tubuh, sesuatu yang mungkin tidak diperlukan. Kalau perut terlalu penuh, bukan kesegaran yang kita peroleh, melainkan rasa kantuk-lah yang datang. Kalau ngantuk, ya, tak bisa konsentrasi, kegiatan menulis pun batal.

Ketika menulis saya biasanya hanya bertemankan air putih saja. Kebiasaan ini sudah lama berlangsung. Sesekali jika pas ada makanan kecil, terutama buah-buahan, akan saya nikmati juga di sela-sela kegiatan menulis.

Kelima, iringi dengan musik. Ada beberapa di antara penulis yang baru bisa in the mood apabila mereka bekerja diiringi musik. Suara musik itu menyemangati dan mengilhami mereka untuk suntuk dan larut dalam proses penulisan. Ide-idenya berhamburan ke luar dari batok kepala saat musik yang mengiringi terdengar mengalun lembut.

Tentang hal ini, A S Laksana menyarankan agar memilih musik yang khusus untuk kegiatan menulis, misalnya musik klasik karya Vivaldi dan Mozart. Menurutnya, dengan alunan musik klasik itu, otot-otot dan pikiran kita akan lebih santai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun