Pertama, beranilah memulai. Langkah keseribu dimulai dari langkah pertama, demikian kata orang bijak. Jadi, harus berani memulai. Tidak hanya berani menulis, bahkan harus berani mengunggah dan berani menerima feedback dari pembaca.
Jika belum berani mengunggah tulisan, ya percuma. Seperti menulis di buku harian layaknya, untuk diri sendiri an sich. Kebermanfaatannya bagi orang lain sama sekali tidak ada. Padahal, tujuan menulis sejatinya untuk dibaca orang lain agar ada manfaatnya.
Kedua, menulis sebaik mungkin. Penulis pemula atau calon penulis seyogianya berupaya menghasilkan tulisan sebaik yang dia mampu. Tak mesti juga seperti tulisan para penulis top, melainkan dengan mengusahakan sebaik-baiknya dengan mengerahkan kemampuan maksimal yang dimiliki. Kewajibannya hanyalah berkarya dengan segenap kemampuan.
Ketiga, minta bantuan orang lain sebagai pembaca pertama. Sebelum meng-upload, ada baiknya materi tulisan diuji-coba dulu. Caranya? Boleh minta bantuan sahabat untuk menjadi pembaca pertama. Temukan sahabat yang bisa dipercaya dan bersedia berkata jujur. Lebih penting lagi, dia mampu memotivasi.
Biarlah ia menjadi pembaca perdana. Lalu, tanyakan pendapatnya, apakah artikel itu bisa dipahami dengan baik? Cukup jelaskah? Mudah dimengertikah? Kendati pun penting, jangan dulu terlalu berkutat dengan konten. Yang penting bisa dimengerti tanpa harus mengerutkan kening.
Jangan lupa, minta masukan jika memang ada bagian-bagian artikel yang harus dibenahi. Jangan ragu-ragu bertanya. Jika mendapat sahabat yang sudah berpengalaman menulis akan jauh lebih bagus. Ia bisa sekaligus dijadikan mentor.
Nah, kalau sahabat itu mengatakan tulisan itu (cukup) baik, maka sudah saatnya berani meng-upload. Sebaliknya, kalau belum maksimal, perlu diperbaiki segera. Setelah itu, segera bisa diunggah di media yang diinginkan, di kompasiana atau media lainnya, terserah. Diperlukan keberanian yang terukur, bukan keberanian yang membabi-buta.
Yang perlu diperhatikan oleh calon penulis, jangan terus-menerus meminta bantuan. Cukup meminta bantuan di awal-awal membuat artikel saja. Misalnya untuk 3 sampai 4 judul artikel pertama. Jangan terus-menerus bergantung pada orang lain. Harus berani lebih mandiri.
Perkuat Rasa Percaya Diri
Keempat, perkuat kepercayaan diri. Dalam segala jenis karier, termasuk dalam dunia tulis-menulis, diperlukan kepercayaan diri. Â Rasa percaya diri ini sangat penting, asal jangan juga overconfidence. Kepercayaan diri adalah modal dasar dalam mencapai kesuksesan.
Kepercayaan diri perlu terus dipupuk. Untuk mendukung penguatan rasa percaya diri itu, diperlukan usaha-usaha yang terus-menerus untuk meningkatkan kualitas hasil karya. Dan, kualitas karya bisa ditingkatkan dengan terus-menerus berlatih dan meningkatkan pengetahuan serta pengalaman.