Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Apa Kata Robin Sharma tentang Seni Memimpin Tanpa Jabatan dan Manfaat Bangun Pukul 05.00?

10 Mei 2020   19:41 Diperbarui: 10 Mei 2020   19:36 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dok. pribadi

Sahabat kompasiana, saya kembali berkunjung ke sidang pembaca untuk membawa oleh-oleh buku lagi. Mau nggak sih. Tapi, bukan buku aslinya yang saya bawakan, melainkan pemaparan sekilas tentang konten buku tersebut.

Kalau sebelumnya saya membahas sepintas tentang karya Brian Tracy dan Dan Strutzel, kini giliransaya membawakan pembaca dua buku cantik karya Robin Sharma. Saya rasa kita semua sudah mengenal penulis kondang ini, bukan?

Siapakah Robin Sharma?

Robin Sharma adalah seorang humanis yang dihormati di seluruh dunia dan pendiri perusahaan nirlaba yang dikhususkan untuk membantu orang-orang kurang mampu untuk mendapat kehidupan yang lebih baik. Ia dikenal luas sebagai ahli kepemimpinan di dunia.

Kliennya meliputi perusahaan-perusahaan ternama seperti Fortune 500, di samping para bintang olahraga profesional, orang terkenal di bidang musik, dan sebagainya.

Dua buku Robin Sharma akan saya perkenalkan kepada pembaca, yakni, pertama buku international best seller yang berjudul The Leader Who Had No Title, Seni Memimpin Tanpa Jabatan, dan buku kedua berjudul The 5 AM Club, Miliki Pagi, Tingkatkan Hidup Anda. Baiklah saya kita akan bicarakan satu per satu.

Seni Memimpin Tanpa Jabatan

Dikatakan, The Leader Who Had No Title merupakan intisari dari 15 tahun pengalaman Robin Sharma sebagai konsultan kepemimpinan di berbagai perusahaan yang masuk daftar Fortune 500, seperti Microsoft, GE, Nike, Fedex, dan IBM.

Berbeda dengan buku kepemimpinan pada umumnya, penulis buku ini membius pembaca melalui cerita tentang seorang penjaga toko buku yang bernama Blake Davis yang merasa hidupnya kering dan datar-datar saja. Bagi Blake, pekerjaan hanyalah jalan untuk membayar tagihan, bukan sarana untuk unjuk kemampuan terbaik.

Sampai pada suatu hari munculah keajaiban pada rutinitas harian Blake yang luar biasa membosankan. Keajaiban itu berasal dari teman kerja barunya yang berusia 77 tahun, yang sudah berkali-kali menyandang gelar Employee of The Year, lanjut kemudian mengantarkannya bertemu dengan mentor selanjutnya yang bernama Tommy Flinn, dan mentor lainnya. Dari situlah Blake Davis belajar tentang ilmu kepemimpinan tanpa jabatan.

Melalui buku setebal 260 halaman ini, Sharma membawa kita semua memahami tentang hakikat passion, kepemimpinan, cara mempengaruhi orang, serta meninggalkan kompetisi keras dan "berdarah" demi sebuah jabatan yang diidam-idamkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun