Baru-baru ini  saya dan anak-anak membersihkan tanaman di pekarangan rumah. Ranting dan dedaunan yang tidak rapi kami pangkas. Targetnya, tanaman yang ada lebih rapi dan enak dipandang.
Usai bersih-bersih di halaman rumah berlanjut ke sebelah rumah. Di situ ada tanah kosong yang dipenuhi  pepohonan yang rating-rantingnya menjorok ke jalan sehingga mengganggu pemakai jalan. Kami pun membersihkan bagian yang menjorok  dan  rerumputan yang mulai tumbuh di pinggir jalan.
Menjelang perkerjaan selesai, kami mengalami gatal-gatal, terutama pada kulit tangan. Beberapa ada juga di leher yang tak tertutup baju. Gatalnya bukan main. Kemungkinan ada ulat-ulat bulu yang tanpa sengaja tersentuh.
Beruntung Ada Daun Sirih
Bertuntung ada tanaman daun sirih di halaman rumah. Dengan mengambil beberapa helai daun sirih, melumatkan, dan mengoleskannya di bagian-bagian tubuh yang gatal, maka rasa gatal itu secara perlahan-lahan mereda dan akhirnya hilang. Bintik-bintik merah di permukaan kulit yang menyertai rasa gatal itu pun sirna. Sungguh ajaib daun sirih ini.
Itulah sebabnya, daun sirih yang tumbuh di pekarangan rumah benar-benar jadi andalan kami sekeluarga sejak lama untuk mengobati gatal-gatal akibat serangan serangga semacam itu.
Dauh sirih pun dikenal sebagai obat manjur mengurangi bau mulut dengan berkumur-kumur air rebusan daun ini. Bakteri yang berkembang di dalam mulut karena ada gangguan pada gigi, misalnya, bisa menimbulkan bau mulut tak sedap. Daun sirih memiliki kandungan minyak atsiri yang punya aroma segar berkhasiat mengurangi bau mulut.
Sejumlah kosmetik, termasuk pasta gigi, juga ada yang dilengkapi dengan bahan daun sirih untuk meningkatkan kebermanfatan dan kemanjurannya.
Manfaat Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya yang konon berasal dari jazirah Arab ini tak kalah kegunaannya dibanding daun sirih. Tanaman yang bernama lain aloe vera tersebut berbentuk seperti pedang pendek dan sedikit berduri di kedua sisinya, sudah sangat dikenal di Indonesia.
Kami di rumah juga menanam lidah buaya, hanya tidak banyak. Seorang sahabat, Agung Giri, memberikan untuk saya saat berkunjung ke rumahnya dulu.