Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Beginilah "Nasib" Para Pekerja Migran Indonesia Ketika Pulang ke Bali

24 April 2020   17:46 Diperbarui: 24 April 2020   18:49 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana dengan mereka yang sudah dinyatakan negatif berdasarkan rapid test di bandara atau pelabuhan? Mereka boleh ke daerah masing-masing. Para PMI ini akan dijemput oleh pemerintah kabupaten/kota di wilayah provinsi tersebut.

Mengapa dijemput oleh petugas dari pemerintah daerah? Ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan dengan si penjemput dari pihak keluarga. Mengantisipasi masalah kesehatan. Jika petugas pemerintah menjemput, biasanya menggunakan bus.  Para sopir bus yang menjemput sudah diperlengkapi dengan alat pelindung diri (APD).

Sampai di daerah kabupaten/kota, mereka tak boleh langsung pulang ke rumah. Kendati mereka tidak memiliki gejala terpapar virus, tetap saja harus melakukan karantina selama 14 hari. Protap ini harus dilakukan dan diikuti oleh PMI.

Oleh pemerintah daerah kabupaten/kota setempat mereka diinapkan di hotel dengan memperhatikan jumlah orang pada setiap hotel, satu kamar hanya untuk satu orang. Ketika menginap di hotel, mereka diharuskan tetap memperhatikan physical distancing. Mereka harus menjaga jarak. Semua biaya menginap dan kebutuhan sehari-hari ditanggung oleh pemerintah daerah setempat.

Diantar Pulang ke Desa

Karena keterbatasan jumlah kamar di hotel, upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan memberi istirahat mereka di hotel selama dua hari saja. Selanjutnya, mereka diantar pulang kampung atau desa masing-masing. Untuk langsung pulang ke rumah? Belum.

Mereka harus menggenapi waktu untuk berada di dalam karantina selama 14 hari di desanya, mungkin di hotel atau villa yang ada di desa atau di sekolah-sekolah yang sudah dipersiapkan untuk ini dengan segala fasilitasnya. Selama di situ mereka di cek kesehatannya oleh petugas medis yang ditunjuk. Mereka diharuskan berdisiplin, terutama pada aspek physical distancing-nya.

Nah setelah 14 hari berlalu, mereka di-rapid test terakhir untuk memastikan kondisi PMI tetap sehat dan bebas covid-19. Setelah itu, mereka yang dinyatakan sehat, bisa pulang ke rumah masing-masing untuk bertemu dengan keluarga.

Hampir setiap hari, para PMI kembali ke daerah asal. Pemerintah daerah menjadi benar-benar sibuk dan mengerahkan semua energi untuk menangani hal ini. Memastikan agar kesehatan mereka baik-baik saja sehingga dapat diyakini tidak membawa masalah kesehatan ini nantinya ke rumah. Itulah sebabnya mereka diperiksa, dikarantina, dan dijaga secara ketat.

Upaya Preventif yang Sangat Diperlukan

Selama menjalani karantina, tentu para PMI sangat merindukan bertemu dengan anak-istri dan keluarga tercinta. Namun, karena keadaan dan demi kesehatan diri dan masyarakat secara keseluruhan, mereka harus siap dikarantina selama 14 hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun