Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/740279257484284572/
Sahabat kompasianer yang budiman. Kita bersama lagi di sini untuk berbincang serba sedikit tentang dunia tulis-menulis. Berbincang tentang dunia yang satu ini memang tidak pernah ada habisnya, selalu saja ada topik-topik yang menarik yang bisa ditulis.
Banyak sahabat menulis tentang topik ini, saya pun beberapa kali membahasnya. Setiap pembahas memiliki topik tertentu dan dengan sudut pandang tersendiri sehingga kendati mungkin bertopik sama, namun sudut pandangnya berbeda. Istilah di jurnalistik angle-nya yang berbeda.
Tulisan Bagaikan Anak Panah
Saya sebut di judul bahwa tulisan itu bagaikan anak panah. Apa maksudnya? Mari kita lihat. Sebelum dilepas dari busur, anak panah tentu dipersiapkan dengan baik, laksana mempersiapkan sebuah tulisan. Agar anak panah bisa melesat ke arah sasaran sedemikian rupa nantinya, maka ia dibuat ramping, tipis panjang, dan pada ujungnya runcing dan sangat tajam.
Demikian pula dengan tulisan atau artikel yang kita buat. Artikel yang kita susun tentu harus dibuat begitu rupa sehingga memenuhi syarat sehingga berharga untuk "dijual." Pada tahapan penyusunan artikel, pertama-tama kita tentu akan mencari topik yang kira-kira menarik untuk ditulis. Setelah menemukan topik, lantas kita menyusun gagasan demi gagasan pokok/inti secara runut dalam bentuk kerangka karangan (outline).
Untuk tulisan pendek, banyak penulis yang tidak menggunakan outline. Tetapi, untuk tulisan yang relatif panjang, apalagi berupa buku, kerangka karangan sangat diperlukan sebagai acuan dasar gagasan dalam pengembangan tulisan.
Kita membuat kerangka karangan itu sedemikian rupa sehingga tersusun secara sistematis dan logis. Kemudian tibalah saatnya outline itu "diberi daging" sehingga terwujud menjadi alinea demi alinea sebanyak yang diperlukan sampai terbentuk sebuah karya tulis yang komplit. Tidak lupa kita melakukan editing yang ketat sebelum difinalisasi. Editing itu penting agar tersaji karya terbaik yang kita bisa untuk dinikmati oleh para pembaca.
Meluncur Menuju Sasaran
Dengan busur yang dibentangkan, maka anak panah yang sudah dipersiapkan itu pun dilepaskan. Anak panah itu meluncur menuju sasaran. Sasaran dimaksud tiada lain apa yang dibidik oleh si pemanah.
Si pemanah tentu punya strategi agar anak panah yang dilepaskan benar-benar meluncur menuju sasaran, tidak melenceng. Ia harus memperhitungkan lengkungan luncuran anak panah karena sasaran cukup jauh, menilai arah dan kekuatan angin, dan sebagainya. Di sepanjang perjalanan menuju sasaran, anak panah akan mengalami sejumlah dorongan dan hambatan.