Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bersatu padu Hadapi "Hantu" Covid-19

31 Maret 2020   19:42 Diperbarui: 1 April 2020   05:13 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/730286895807369912/

Serangan covid 19, kian menjadi-jadi. Dari hari ke hari jumlah yang terjangkit terus meningkat. Korban jiwa pun tidak terhindarkan. Jika keadaan ini dibiarkan tentu akan sangat fatal akibatnya. Semua pihak akan dirugikan, bahkan akan kian banyak menelan korban jiwa. Tentu kita semua tidak menghendaki keadaan menjadi semakin parah.

Pemerintah pusat dan daerah telah berusaha keras untuk menekan laju perkembangan virus yang sebelumnya mulai berjangkit di Wuhan, Tiongkok ini. Banyak pihak terlibat dan melibatkan diri dalam mencegah, mengantisipasi perkembangannya, dan menangani para pasien yang terpapar. Belum lagi dana besar yang harus dialokasikan untuk penanganan masalah ini, yang diambil dari sumber dana yang direncanakan untuk pembangunan infrastruktur, misalnya.

Perlu Dukungan Semua Pihak

Pemerintah tentu tidak bisa bekerja sendiri. Dibutuhkan kerjasama dan dukungan berbagai pihak. Kalangan swasta, pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat bahu-membahu melawan penyakit yang jika tak di-handle segera, bisa menelan semakin banyak korban jiwa ini.

Di tengah upaya-upaya pemerintah dan banyak pihak yang terlibat, ada juga orang yang melontarkan pernyataan-pernyataan negatif. Mereka mengeluh dan mengritik sana-sini, mengatakan hal-hal yang tak sepantasnya dilontarkan. Tidak kurang pula yang tega membuat dan menyebarluaskan informasi hoax di tengah-tengah masyarakat.

Sedihnya, ada masyarakat yang menerima informasi tersebut tanpa reserve, sebagai sebuah kebenaran, tanpa terlebih dahulu menyaringnya. Akibatnya, sebaran informasi bohong pun terus meluas. Informasi ini, bila tidak disikapi secara kritis, bisa menimbulkan kepanikan bahkan ketidakpercayaan terhadap pemerintah. Padahal, dalam keadaan tidak normal seperti ini, satu-satunya sandaran yang bisa diandalkan adalah Pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Berkaitan dengan serangan virus corona yang sudah di depan hidung dan bahkan mengancam jiwa ini, seharusnya kita bersikap tenang, tidak panik. Percayai informasi yang diberikan oleh Pemerintah melalui saluran-saluran resmi yang dimiliki, baik itu melalui website, facebook, istagram, dan lainnya. 

Jika ada siaran keliling yang memberikan imbauan tentang pencegahan virus corona dan sosialisasi tentang pola hidup bersih dan sehat, mesti didengarkan dan dipatuhi. Hal ini penting, agar masyarakat memiliki "pegangan yang resmi" dalam menghadapi situasi dengan segala perubahan yang terjadi.

Kerelaan Berkorban dalam Kondisi Tidak Normal

Keadaan tidak normal dalam bencana ini memang menuntut semua pihak bersikap tenang dan bersedia berkorban. Ketenangan akan membuat kita semua lebih mampu berpikir logis dalam menerima informasi dan dalam pengambilan keputusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun