Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/740068151254385364/
Topik tentang virus corona-covid 19, dalam beberapa hari ini sangat gencar diberitakan dan diperbincangkan, segencar pergerakan virus ini yang memakan korban jiwa di beberapa negara, termasuk Indonesia.Â
Kita semua tentu sangat prihatin dengan bencana ini dan semua dari kita sangat ingin segala sesuatunya kembali pulih: masyarakat sehat-walafiat, terbebas dari virus ini.
Di balik serangan gencar virus yang berawal dari Wuhan, Tiongkok, dan menyebar ke hampir seluruh dunia itu, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik. Â Ada hal-hal yang patut kita renungkan dan menjadikannya berhikmah dalam rangka melangkah ke masa depan dengan sikap dan perilaku yang lebih baik.
Lima Pelajaran yang Bisa Dipetik
Mungkin terlalu dini saya menulis tentang hikmah di balik serangan virus ini, tetapi  saya merasa lebih baik ditulis sekarang agar kita tak melihat kehadiran virus ini melulu dari sisi bahayanya, melainkan juga dasi sisi pelajaran yang bisa diambil.Â
Dengan demikian, kita bisa segera melakukan segala sesuatu yang lebih terkontrol dan bersedia kembali merawat dan menjaga alam ini. Mari kita mencoba melihat dan merenungkan sejumlah pelajaran yang bisa kita petik.
Pertama, kehadiran virus corona ternyata mampu membimbing kita untuk lebih memperhatikan kebersihan dan pola hidup sehat. Virus ini "mengingatkan" kita untuk menjaga diri dan lingkungan dengan lebih serius.Â
Sebelumnya, mungkin ada dari kita atau anggota keluarga yang malas mencuci tangan. Mungkin kita enggan menjaga diri, rumah, dan lingkungan agar senantiasa bersih. Â Kehadiran virus corona seakan mengingatkan kita kembali untuk senantiasa hidup bersih dan sehat.
Kedua, virus corona juga membawa kita kembali ke rumah. Kita dibawa lebih dekat dengan keluarga inti. Selama ini mungkin di antara kita banyak melupakan keluarga, karena disibukkan oleh berbagai kegiatan yang tiada habisnya.Â
Kita lalu berdalih bahwa semua itu kita lakukan semata-mata untuk keluarga juga. Kasih sayang yang dibutuhkan anggota keluarga mungkin seringkali kita abaikan.