Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/192388215319254970/
Saya mempunyai seorang sahabat baik, Nyoman Suma Argawa, namanya. Sejak muda beliau memiliki hobi yang sangat menonjol. Tak hanya satu, melainkan tiga hobi sekaligus. Ketiganya dalam lingkup berkesenian.
Pak Nyoman punya hobi menari, hobi melukis, dan membuat/memahat topeng. Ketiga hobinya ini dijalani secara bersamaan, di luar tugas utamanya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Tugas sebagai birokrat diembannya dengan baik, hobinya pun dilakoni dengan baik.
Sang Seniman Sejati
Pak Nyoman mengakui bahwa ketiga hobi yang dilakoninya itu sebagai panggilan hidup. Bagai sebuah misi suci yang harus dilakukannya dengan tulus ikhlas. Ia merasa hobi yang ditekuninya sebagai karunia Tuhan, sehingga sudah seharusnya dia mensyukuri karunia itu dengan menekuni ketiga hobi itu dengan bersungguh-sungguh.
Saat masih berpredikat PNS bahkan sebelumnya, Pak Nyoman sudah menjalani ketiga hobinya ini dengan senang hati. Terlebih-lebih lagi setelah pensiun. Beliau sangat bersemangat dan jiwanya dipenuhi gairah untuk berkarya.
Pada suatu kesempatan ia menari topeng. Banyak orang yang mengenalnya sebagai seniman tari topeng, terutama untuk keperluan upacara. Salah satu topeng yang biasa diperankannya adalah topeng pajegan. Penarinya hanya satu orang, sedangkan topeng yang ditarikannya ada beberapa yang ditarikan secara bergiliran dengan karakter yang berbeda. Kepiawiannya menari memang luar biasa. Atas ketekunan dan prestasinya di bidang ini, ia mendapatkan penghargaan dari pemerintah daerah kabupaten dan provinsi.
Pada kesempatan berbeda, Pak Nyoman akan tampak dengan penuh cinta memahat kayu sebagai 'kandidat' topeng. Topeng yang dibuatnya kebanyakan pesanan. Banyak pesanan topeng khusus/tertentu yang diterimanya.
Dari sebuah potongan kayu biasa, ia pahat sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah topeng yang memiliki "taksu" yang luar biasa. Topeng-topeng yang dibuatnya rata-rata ekspresif dan berkarakter. Kalau kita bandingkan hasil karyanya dengan bahan awal yang berupa potongan kayu, kita mungkin tak percaya. Ini adalah bukti betapa piawainya Pak Nyoman dalam memahat. Ia mampu membuat bahan mentah berupa kayu menjadi sebuah hasil karya seni yang tak ternilai harganya.
Di samping menari serta memahat topeng, pria ini juga pandai melukis. Saya tak tahu persis apa aliran lukisannya. Guratan-guratannya juga berbentuk topeng dengan beragam ekspresi. Ia melukis dengan menggunakan cat akrilik. Pak Nyoman memiliki studio yang dibuat khusus untuk menekuni hobinya ini.
Di studio itulah Pak Nyoman membenamkan dirinya bersama kanvas,cat, dan kuas. Ia mungkin tak bisa menghitung lagi berapa jumlah lukisan lahir dari studio yang tak begitu luas itu. Di studio itu dia berimajinasi dan menuangkannya ke dalam wujud lukisan. Begitu seterusnya sehingga tercipta banyak karya lukis yang bernilai seni.  Para tamu pun berdatangan, melihat-lihat  lukisan, bahkan menjadi kolektor karya-karya Pak Nyoman. Kolektor lukisannya tak hanya dari dalam negeri, bahkan dari beberapa negara.