Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Permainan Tradisional Warisan Leluhur, Akankah Dilupakan?

6 Desember 2019   20:45 Diperbarui: 30 Maret 2020   18:20 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akan tetapi, tampaknya permainan tradisional itu kian lama kian dilupakan, digantikan dengan permainan baru yang dipandang lebih kekinian, seperti main game di gadget. Kalau ditelisik lebih jauh, sejatinya cukup banyak manfaat yang bisa dipetik anak-anak dari permainan tradisional warisan leluhur itu. Mari kita perhatikan.

Pertama, karena permainan tradisional banyak mengandalkan fisik, maka anak-anak dapat leluasa bergerak seperti berjalan, berlari, melompat, dan lainnya. Dengan demikian otot motorik mereka akan tumbuh kembang dengan baik. Kondisi fisik mereka bisa tumbuh dengan baik dan kuat.

Kedua, anak-anak dapat bersoalisasi dengan sesamanya. Di sini anak-anak belajar bergaul satu dengan lainnya. Mereka bisa saling mengenal dengan baik. Bergaul atau bersosialisasi sejak anak-anak akan sangat berguna dalam membantu perkembangan psikologis mereka saat memasuki masa remaja dan dewasa. Di sinilah mereka saling belajar bagaimana menjadi teman yang baik.

Ketiga, anak-anak mendapatkan kesempatan belajar berkolaborasi atau bekerjasama. Dalam satu tim tentu mereka akan berusaha bekerjasama dengan sebaik-baiknya sehingga tim mereka menjadi pemenang dalam permainan. Inilah  faktor  penting yang akan akan dibawa anak ketika mereka tumbuh dewasa: bisa bekerjasama dengan baik dengan orang lain.

Keempat, mereka belajar berkompetisi secara fair. Di samping kemampuan bekerjasama, kemampuan berkompetisi juga diperoleh dari permainan anak-anak. Mereka akan berupaya menyiapkan taktik dan strategi untuk bisa meraih keberhasilan. Pada saat dewasa, kemampuan berkompetisi secara adil itu sangat dibutuhkan.

Kelima, bermain itu menyenangkan anak-anak. Orang menyebut masa anak-anak sebagian besar adalah masa bermain. Memberikan kesempatan yang cukup kepada anak untuk bermain tentu sebuah hiburan yang menyenangkan bagi mereka. Menyenangkan hati anak-anak dengan cara yang positif, siapa orang tua yang tak mengushakannya?

Keenam, mengisi waktu dengan hal-hal yang positif. Melalui permainan tradisional, waktu luang anak-anak benar-benar bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif melalui permainan, sekaligus mengurangi bahkan menghindari kemungkinan si anak terpapar pengaruh negatif yang mungkin sama sekali tak mendidik.

Permainan tradisional sudah kuno. Tidak salah.  Bolehlah disebut demikian. Aka tetapi, dilihat dari sisi manfaatnya, maka seyogianya kita kembali kepada 'kekunoan' itu. Memilih kuno tapi bermanfaat atau 'modern' tapi membuat sesat?

Marilah kita bersama berusaha melestarikan permainan tradisional warisan leluhur yang sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia. Permainan tradisional adalah milik kita.  

Kita harus bangga dengan apa yang kita miliki. Lihat, turis asing pun berbondong-bondong datang dan menyaksikan permainan tradisional Indonesia!!

( I Ketut Suweca, 6 Desember 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun