Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Seni Hidup Minimalis: Buang, Simpan, atau Berikan?

14 April 2019   18:01 Diperbarui: 14 April 2019   18:19 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Tugas saya untuk memperkenalkan buku Seni Hidup Minimalis karya Francine Jay, belum selesai. Sebagian kecil sudah saya jelaskan pada artikel sebelumnya. Kini saatnya saya perkenalkan buku beres-beres rumah terbitan Gramedia Pustaka Utama tersebut dengan memaparkan sedikit lagi bagian-bagian isinya yang paling menarik dan bermanfaat. Berani saya katakan bahwa keseluruhan petunjuk dalam buku ini sangat aplikatif, sangat bisa diterapkan. Buku ini bisa sebagai pemandu untuk hidup lebih nyaman, lebih sedikit stress, dan tentu saja lebih sehat, dimulai dari rumah.

Pantas Dibuang, Disimpan, atau Diberikan?

Baiklah, dalam artikel ini saya kenalkan sepintas tentang konsep beres-beres rumah yang paling menarik dari Francine Jay, yakni buang, simpan, dan berikan. Kita mulai kategori "buang." 

Ya,  membuang! Membuang apa? Tentu saja mengeluarkan dan membuang barang-barang yang tak fungsional, tidak berguna, dan tidak dipakai lagi, dari tempat penyimpanannya. Anda membutuhkan satu atau lebih wadah atau kardus untuk memasukkan barang-barang yang dalam kategori yang pantas dibuang ini. Daripada memenuhi tempat atau ruangan, barang-barang yang tidak berguna lagi sudah seharusnya dimasukkan ke dalam kardus "buang".

Selanjutnya, barang dalam kategori "simpan." Barang-barang yang pantas disimpan adalah yang masih akan Anda gunakan, masih fungsional, termasuk barang-barang dekoratif sebagai penghias ruangan. 

Taruhlah barang-barang tersebut pada tempatnya. Untuk beberapa jenis barang yang kecil-kecil, Anda simpan di laci-laci.  Ada pula barang-barang yang perlu Anda letakkan di dalam lemari seperti pakaian. 

Lalu, ada pula yang cocok diletakkan  di rak seperti buku-buku dan dokumen lainnya. Sekali lagi, letakkan barang-barang tersebut pada tempat seharusnya. Di samping untuk kerapian, juga terutama untuk memudahkan Anda menemukannya saat dicari nanti. Sebelum memasukkan barang kategori "simpan" ini pastikan kondisinya bersih. Jika belum bersih, adalah jadi tugas Anda membersihkannya terlebih dahuu sebelum memasukkannya itu ke tempatnya.

Ketiga adalah barang berkategori "berikan." Jenis barang-barang ini adalah yang masih bisa digunakan atau layak pakai, seperti, baju, celana, sepatu, topi, dan lainnya yang selama ini tidak pernah Anda kenakan lagi, tapi tetap tersimpan. Keluarkan dan berikan kepada orang lain. Anda boleh menjualnya atau berikan secara cuma-cuma kepada mereka yang membutuhkan.

Bagaimana saya mengerjakan semua itu? Payah dan memakan waktu! Apalagi ada banyak barang di rumah yang harus diberesin!! Begitu mungkin keluh Anda. Nggak masalah. 

Penulis buku ini, Francine Jay, menawarkan solusi dengan mengerjakannya sedikit demi sedikit. Misalnya, Anda boleh memilah dan memilih barang dimulai dari laci-laci saja dulu. Keluarkan isi laci-laci tersebut, lalu kelompokkan mana barang yang berkategori "buang", mana yang "simpan", dan mana pula yang "berikan." Boleh juga sasarannya satu lemari, lemari pakaian, misalnya. 

Jangan lupa siapkan wadah atau kardus cukup besar untuk menampung barang-barang dalam kategori buang dan berikan. Kemudian, upaya beres-beres ini terus meluas ke area sebuah kamar. Begitu seterusnya, sehingga pada akhirnya semua kamar/ruangan tergarap. Dalam beberapa hari rumah Anda benar-benar clear dari barang-barang yang tak berguna atau tidak diperlukan lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun