Kemarin kau bukan tembok
Tubuhmu terdiri dari daging, tulang, darah, dan rambut
Aku masih ingat rambutmu yang hitam pekat, lurus berkilau
Di dalamnya ada jiwa yang hidup
Yang selalu tersenyum menyapa hari
Tapi, hari ini tiba-tiba kau menjadi tembok
Tak berkuping, tak bermata, tak berhati
Tak mendengar, tak melihat, tak merasa
Kau terdiri dari batu-bata, pasir, dan semen
Yang dipadu menjadi satu
Bagaimana kau bisa mendengarkanku lagi?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!