Hal ini memberikan keuntungan bagi perekonomian Indonesia, karena stabilitas mata uang lokal dapat mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. Selain itu, dedolarisasi juga memberikan kesempatan bagi Bank Indonesia untuk lebih efektif dalam mengelola kebijakan moneter.
Peningkatan Daya Saing Ekspor: Dedolarisasi dapat memberikan dampak positif terhadap sektor ekspor Indonesia. Dengan penggunaan mata uang lokal, produk ekspor menjadi lebih kompetitif secara harga di pasar internasional. Hal ini dapat meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekspor, yang pada gilirannya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia.
Meskipun kebijakan dedolarisasi membawa banyak peluang bagi perekonomian indonesia, bukan berarti langkah strategis pemerintah ini tak menimbulkan resiko, diantaranya:
-
Keterbatasan Penggunaan Mata Uang Asing dalam Transaksi Domestik: Dedolarisasi juga dapat memberikan tantangan dalam beberapa sektor ekonomi yang sangat tergantung pada penggunaan mata uang asing, seperti pariwisata dan perdagangan internasional.Â
Keterbatasan penggunaan mata uang asing dalam transaksi domestik dapat mempengaruhi sejumlah pelaku usaha dan memerlukan penyesuaian dalam kebijakan dan infrastruktur keuangan untuk mengatasi hambatan ini.Â
Menurut data, sudah telah terlihat adanya penurunan peranan dollar di pasar global. Menurut IMF, Currency Composition of Official Foreign Exchange Reserves (COFER), cadangan devisa dunia dalam denominasi mata uang dollar tercatat sebesar USD 7,087 miliar pada kuartal keempat 2021, dari market share 59.15% di kuartal ketiga, turun ke 58.81% pada kuartal keempat.Â
Padahal, porsi dollar sebagai bagian cadangan devisa global pernah mencapai 72% di awal tahun 2000-an. Maka dari itu kebijakan pemerintah Indonesia akan dipengaruhi oleh kinerja ekonomi internasional  karena sebagai negara dengan sistem ekonomi terbuka, kebijakan yang diambil oleh pemerintah akan dipertimbangkan dan ada andil dari kebijakan negara lain. Langkah dedolarisasi dapat dikatakan menjangkau aspek global mulai dari politik, sosial, hubungan internasional.Â
Untuk itu Indonesia harus menyiapkan berbagai upaya untuk mengantisipasi apabila produk-produk lokal terhambat masuk ke pasar global. kemungkinan diterapkannya hambatan dalam bentuk tarif ataupun nontarif tak bisa dihindari. para pelaku usaha menaruh harapan pada pemerintah agar mempertimbangkan setiap tantangan dan stategi yang sekiranya bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya perang hegemoni dengan Amerika Serikat
Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar dengan sistem terbuka di Asia Tenggara. Meski begitu, Indonesia tetap memiliki ketergantungan yang cukup besar terhadap perdagangan internasional dan pergerakan nilai tukar mata uang asing, khususnya terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (USD). Â
Namun, dalam beberapa tahun terakhir terjadi fenomena dedolarisasi yang menyebabkan berkurangnya ketergantungan terhadap dolar AS dengan beralih pada  peningkatan penggunaan mata uang rupiah Indonesia (IDR) dalam transaksi ekonomi.Â
Fenomena ini terjadi salah satunya akibat tingginya inflasi serta ketidakpastian global yang juga berdampak terhadap perekonomian Indonesia. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi secara komprehensif dampak dedolarisasi terhadap perekonomian Indonesia, dengan fokus pada perubahan yang terjadi akibat pengurangan penggunaan dolar AS. Â