Mohon tunggu...
ECOFINSC UNDIP
ECOFINSC UNDIP Mohon Tunggu... Jurnalis - Kelompok Study Finance FEB UNDIP

ECOFINSC FEB UNDIP adalah organisasi mahasiswa berbentuk kelompok studi yang mengkhususkan diri pada kajian, diskusi, serta penelitian mengenai permasalahan perekonomian maupun keuangan di lingkup nasional maupun internasional. Lebih lanjut mengenai ECOFINSC dapat di akses melalui https://linktr.ee/Ecofinscfebundip

Selanjutnya

Tutup

Money

Menelaah Dampak Penerapan Ekonomi Sirkular di Indonesia

12 Desember 2021   18:45 Diperbarui: 16 Desember 2021   14:47 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagai program pembaharuan limbah dicanangkan dengan tujuan sepenuhnya mencakup upaya untuk menuju ekonomi sirkular. Membangun ekonomi sirkuler di lima sektor kunci – semen, aluminium, baja, plastik dan makanan – akan mengurangi emisi CO2 sebesar 3,7 miliar ton pada tahun 2050, setara dengan emisi yang dihasilkan saat ini dari semua bentuk transportasi (source: wri-indonesia.org). 

Berfokus pada limbah plastik, di mana barang-barang ini disimpan dalam penggunaan produktif selama mungkin dan kemudian digunakan kembali alih-alih dibuang. Cara yang efektif bagi orang Amerika untuk mengumpulkan kemasan bekas dan teknologi baru untuk menggunakan kembali, mendaur ulang, atau memulihkan kemasan seperti daur ulang plastik tingkat lanjut. (source : plasticmakers.org). 

Dalam  pemahaman ekonomi sirkular menurut Geissdoerfer (2017) menyatakan definisinya  yang menekankan arti  penting ‘regenerasi’ sistem  yang  mensyaratkan  penggunaan  input  sebagai  sumber  daya  masukan proses  produksi  yang  tidak  menimbulkan  limbah,  polusi,  atau  dibuang  percuma. 

Pentingnya penerapan  bisnis  yang  terintegrasi  dan  mengedepankan  desain  yang  berusia  panjang,  mudah dirawat,  diperbaiki,  digunakan  kembali,  diproses  lanjutan  lagi  dan  mudah  didaur  ulang. 

Apabila setiap barang dapat diproses seperti halnya tersebut, maka aspek sosial-ekonomi akan jauh lebih diuntungkan. Menurut riset (dalam wri-indonesia.org), perwujudan ekonomi sirkuler dapat menghasilkan peluang ekonomi sebesar $4,5 triliun melalui pengurangan sampah, di samping penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja. 

Pada akhirnya, kita harus memutus rantai antara pertumbuhan ekonomi dan penggunaan sumber daya alam, sehingga kesejahteraan kita tidak bergantung pada kehancuran lingkungan.

Prinsip Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular berpegang pada tiga prinsip utama dalam realisasinya (Ellen MacArthur Foundation, 2013). Pertama, desain dari produk tidak menambah jumlah limbah dan polusi. Hal ini dapat diwujudkan dengan penggunaan kembali kemasan serta produk itu sendiri setelah habis masa pakai. 

Kedua, membedakan antara komponen produk yang dapat dikonsumsi dengan yang memiliki daya tahan lama. Ketiga, energi yang menggerakkan ekonomi sirkular juga harus dapat untuk diperbaharui. Hanya akan menimbulkan pertentangan jika proses ekonomi sirkular justru ditenagai dengan hal yang kontradiktif dengan prinsipnya, sekali lagi hal ini guna mendukung pengurangan ketergantungan terhadap sumber daya yang ada.

Konsep ekonomi sirkular tidak sebatas mengelola bahan seperti plastik untuk didaur ulang, lebih jauh lagi, ekonomi sirkular mengambil fokus pada berubahnya keputusan masyarakat sebagai konsumen ketika membelanjakan uangnya, agar penggunaan produk yang dibeli hingga produk tersebut tidak digunakan kembali masuk menjadi pertimbangan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun