Mohon tunggu...
Eckel Putra Renanda
Eckel Putra Renanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sekarang sedang menempuh pendidikan S1 Ilmu Keolahragaan

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Cabang Olahraga Dayung

12 Januari 2022   13:00 Diperbarui: 12 Januari 2022   13:04 3091
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dayung adalah olahraga di mana atlet menggunakan perahu kecil untuk bersaing satu sama lain. Faktor utama yang menentukan performa dalam mendayung adalah daya tahan. Balap perahu naga lahir di Cina. Olahraga ini awalnya merupakan ritual keagamaan di Tiongkok untuk memperingati dewa naga yang menguasai sungai, danau, dan lautan. Lomba perahu naga ini disebut Festival Perahu Naga di China.

Festival Perahu Naga semakin menarik perhatian dan perayaan di berbagai negara termasuk Indonesia. Karena perkembangan festival ini, Cina, Inggris, Indonesia, Australia, Hong Kong, Italia, Malaysia, Norwegia, Filipina, Singapura, Amerika Serikat, dan negara-negara lain membentuk Organisasi Balap Perahu Naga Internasional atau International Dragon Boat. Federation (IDBF) pada 24 Juni 1991 Hari diadakan di Hong Kong..

Olahraga dayung yang terkenal di Indonesia pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga cabang olahraga utama yaitu dayung, kayak dan balap perahu naga. Di tingkat internasional, ketiga cabang olahraga tersebut memiliki organisasi unggulan internasional masing-masing, yaitu International Canoe Federation (ICF) dan International Social Federation (FISA) for kayaking, dan the International Dragon Boat Federation (IDBF) traditional boat race. . Naga. Namun, di Indonesia, ketiga cabang olahraga tersebut berada di bawah satu induk, Persatuan Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).

Dari ciri-ciri perahu, cara mendayung perahu dan posisi pendayung di atas perahu, kita dapat melihat perbedaan yang sangat mendasar dari angka ± angka di atas.

 Ada 22 atlet perahu naga. Terdiri dari 20 pendayung/pendayung, 1 drummer/drummer di depan dan 1 pengemudi di belakang. Namun dalam perkembangannya perahu naga juga menggunakan perahu yang lebih kecil, terdiri dari 10 pendayung/pendayung, 1 drum/drum, dan 1 pengemudi. Namun, perubahan ini akan disesuaikan dengan event atau kompetisi yang diadakan.

Posisi dayung di perahu naga adalah duduk menghadap ke depan perahu. Setiap pendayung harus secara bersamaan mendayung di sisi lain perahu. Artinya jika kita mendayung di sebelah kanan, titik dayung kita adalah tangan kiri, dan sebaliknya, jika kita mendayung di sebelah kiri, maka titik dayung kita adalah tangan kanan.

Penabuh/penanggang perahu naga dapat dikatakan sebagai pengatur gerakan mendayung perahu naga, merupakan seorang pemimpin, dan tugasnya menunjukkan frekuensi dan keselarasan pendayung/dayung. Tugas drummer juga termasuk mengeluarkan perintah melalui kombinasi gerakan atau panggilan suara untuk mendesak pendayung dan pengemudi untuk melakukan yang terbaik. Posisi penabuh di perahu naga menghadap ke buritan. Pengemudi di perahu naga bertanggung jawab untuk mengendalikan arah kecepatan kapal. Posisi pengemudi perahu naga berada di tengah buritan dengan dayung yang lebih panjang dari dayung paddlers.

Author :

Deden Akbar Izzuddin,S.Pd.,M.Pd.

Eckel Putra Renanda Indragiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun