Mohon tunggu...
Ecin
Ecin Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN Wijaya Kusuma 03

Guru Sekolah Dasar Negeri Wijaya Kusuma 03 Jakarta Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Apa Masih Bisa Kata Bertahan Aku Ucapkan?

4 Februari 2024   17:18 Diperbarui: 10 Mei 2024   21:08 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dinda yang berharap cahaya  itu akan ada untuknya ternyata tak akan ada, karena cuaca yang begitu gelap dan petir yang begitu kencang, sampai hujan yang turun dengan deras. Dinda sadar payungnya tak begitu kuat menahan hujan tersebut. Dinda berharap hujan akan berhenti dan dia akan melanjutkan perjalanannya  namun jalan itu sangat lah licin dan berliku sehingga dia sulit melewatinya. Dinda berharap akan hadir panas dan membuat kering jalan yang berliku.

Memilih jalan hidup yang kita ambil itu adalah pilihan tapi ketika pilihan kita itu tau kita tak bisa terus dapat kita jalankan pergilah keluar untuk mencari jalan dan berharap ada kehidupan yang lebih baik untuk kita jalankan.

Mengapa kita harus bertahan dengan seseorang yang tidak mau kita ajak berjuang bersama?

Mengapa kita harus bertahan dengan seseorang yang tidak bisa menyelesaikan masa lalu nya?

Mengapa kita harus bertahan dengan seseorang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab?

Dinda begitu bodoh bisa berharap dia menjadi rumah untuknya padahal hanya jadi singgah disaat masa lalu nya yang  tidak baik baik saja. Dinda begitu rapuh ketika dia tau apakah ia di inginkan?   

Mungkin sudah saatnya pilihan pergi yang harus diambil karena bertahan pun kau tak begitu di inginkannya 100%, kalau kau pilihannya dia tidak akan  membiarkan kamu menunggunya dengan rasa yang ketidakpastian dan kecemasan.

Semangat Dinda perjalananmu masih panjang, jalan hidupmu akan jauh lebih baik ketika kita bisa mengambil keputusan kita dengan baik. Akan ada cahaya yang sudah menunggumu didepan sana tapi bukan dia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun