Kita bukanlah pecundang
Yang gentar saat malam gulita dan hujan yang membadai
Kita juga bukanlah sumber daya biasa
Yang lari kesana kemari tanpa tali
Kita adalah penabuh genderang perang
Atas ketakutan, kekuatiran dan keputus asaan
Kita akan menari dalam hujan deras sekalipun
Kita akan mengalir sampai ke muara dengan gembira
Yang tak satu pun sengketa menjadi penghalang untuk mendekati kesempurnaan
Kita adalah pucuk-pucuk dedaunanan yang akan terus tumbuh
Tak pernah putus asa pada terik yang memanggang
Kita adalah putik-putik bunga yang selalu bermekaran
Meski musim semi membeku dan langit hilang warna birunya
Kita bukan saja akan menggonggong tanpa panduan
Kita akan lebih mengaum dari suara raja hutan
Kitalah pewaris yang dipilih bermahkota
Pada masanya, jejak kita bakal ditiru
Kita adalah segala kemungkinan yang bisa ditulis pada buku kehidupan
Meski luput adalah jeda yang disebut koma
Berhenti sejenak tapi itu adalah nada kaki kita yang menari
Menarilah dalam hujan badai, kita merdeka