Adalah hari-hari yang malam sunyi
Kesepian yang aneh dan merekah di ujung kelopak mata, airmata
Milik jiwa sendiri yang tak henti menghitung daun duka yang rebah
Adalah hari-hari semacam anak kehilangan ayah ibunya
Dan orang tua yang kehilangan cahaya pada mata  putranya
Hujan deras dalam jiwa bak banjir bah
Yang menelan segala keindahan semesta dalam hitam
Adalah hari-hari milik dada yang tak lagi miliki gelombang-gelombang
Untuk menyaksi warna pelangi dibawah matahari
Apalagi sorak sorai kemenangan atas piala waktu yang sesaat
Ia yang tersedu sedan dipantai tanpa seorang
Adalah milik sang hitam, kelam, malam
Adalah surai dari sunyi, sepi, sendiri
Adalah bagian yang terbelah tanpa lagi kata satu
Adalah tikaman yang memisau tanpa jeda, tanpa nafas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H