Mohon tunggu...
Echy Fythry
Echy Fythry Mohon Tunggu... -

Saya seorang Wanita kelahiran kota Makassar.. Saya senang bepergian dan mengunjungi tempat2 yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjuangan Seorang Wanita Muallaf

5 April 2010   03:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:59 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Begitu banyak kisah-kisah tentang wanita muaallaf yang sering kita dengar. perjuangan mereka membuat saya amat kagum, karena perjuangan mereka tidaklah mudah.

sebagai wanita yang terlahir muslim, kadang saya sendiri kurang memahami ilmu agama. hal itu yang membuat iman saya mudah goyah. kisah-kisah para muallaf bisa memberikan kita banyak hikmah tentang perjuangan mereka yang gigih.

Kisah ini adalah kisah seorang wanita yang kita sebut saja sebagai Ana. Ana adalah seorang gadis non muslim yang kaya. Dia adalah anak tertua dari dua bersudara. dialah yang membantu orang tuanya untuk mengurus perusahaannya.

suatu saat ana bertemu dengan seorang pria muslim dan akhirnya jatuh cinta padanya. Kedua orang tua Ana Menentang dan menyuruh ana untuk meninggalkan pria tersebut. tapi ana malah memilih menjadi seorang muslim dan menikah dengan pria tersebut. Orangtuanya pun murka dan mengusir ana dari rumah dan menunjuk adik ana sebagai satu-satunya pewaris dari seluruh harta mereka.

Dalam pernikahan itu ana dan suaminya dikaruniai beberapa anak.. beberapa tahun berselang suami ana meminta izin untuk berpoligami. sebagai seorang wanita yang soleha, ana mengizinkan suaminya menikah lagi. Setelah menikah, ana justru diusir oleh istri kedua suaminya. ana pun keluar dari rumah dan berteduh di Masjid.

Saat itulah ana bertemu dengan seorang wanita yang membantunya memberi tempat berteduh dan pekerjaan. Ana pun hidup di sebuah daerah hingga kini.

Semoga kisah ini memberi hikmah bagi kita semua untuk lebih tegar menjalani hidup..

Amien...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun