Mohon tunggu...
Echo Tingginehe
Echo Tingginehe Mohon Tunggu... Pelajar -

Sebab Hidup Bukan Sekadar Untuk Dinikmati Namun Mesti Juga Dimaknai | Mereka bilang semacam orang aneh | Mungkin orang yang lahir tidak tepat zamannya (terlalu cepat atau terlambat) | Sederhana | Realistis | Cinta Semesta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setelah Midnight in Paris

4 Desember 2016   19:27 Diperbarui: 4 Desember 2016   19:32 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah itu Hemingway? Apa dia berselingkuh di depan mataku dan sangat-amat bodoh aku tidak mengetahuinya?

Aaahh...
Entah suatu kebetulan atau apalah namanya, tetapi satu sin dalam 'Midnight In Paris' sekejab mematikan detak jantung. Dan seperti Gill, ingin saja aku terbang dan menuntut penjelasan yang tidak basa-basi. Jujur dan apa adanya saja -itu yang dibutuhkan.

Akan kukutip kalimat Gill saat itu, "kau bisa membodohi aku, tetapi tidak Hemingway."

Memang baru belakangan saja aku mengenalnya, tetapi seperti panggilan kodrat atau ikatan batin, aku merasa Hemingway ada dan seperti kita sedang berjalan diatas bumi ini dilain waktu.

Mungkin saja seperti khayalan fiksi ilmiah, bahwa dunia itu berputar dan lapisan-lapisan waktu didalamnya sedang berjalan bersamaan dan/atau bersisihan. Maka disaat ini di lapisan waktu yang lain, Hemingway sedang menapak kepada daratan bumi yang sama dengan taburan bintang yang sama juga.

Dan jika saja aku tiba-tiba bertemu dia, akan ku tanyakan tentang kamu. Sebab jawaban darinya menentukan nasib kita.

"Kamu bisa membodohi aku selamanya tetapi tidak sekalipun untuk Hemingway," mengutip kata Gill yang membatalkan pernikahannya kepada tunangannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun