Mohon tunggu...
Syafirgo Eco Darmawi
Syafirgo Eco Darmawi Mohon Tunggu... Wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Manche Menschen träumen vom Erfolg. Andere sind wach und arbeiten hart daran.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kampanye Cagub Jakarta dan Budaya

25 November 2016   13:04 Diperbarui: 29 November 2016   15:26 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada Jakarta tinggal menghitung bulan saja. Pemilihan pemimpin Jakarta ini termasuk yang banyak menyita perhatian masyarakat bukan hanya masyarakat Jakarta saja namun juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Cagub Jakarta yang sudah ditetapkan sebagai calon gubernur yang sah ada 3 pasangan calon. Pasangan nomor urut 1 yaitu Agus Yudhoyono dan Sylvi, pasangan nomor urut 2 yaitu pasangan Ahok dan Djarot dan pasangan nomor urut 3 yaitu Anies dan Sandiaga.

Pasangan Cagub Jakarta nomor urut 1 yakni Agus dan Silvi memiliki pendekatan berbeda untuk menarik simpati warga. Salah satunya Cawagub Silvi memilih melakukan pendekatan budaya. Silvi yang menyukai pertunjukan budaya ini menjelaskan bahwa kecintaan terhadap budaya bukan hanya lantaran kampanye saja. Namun kecintaan terhadap budaya dari hati yang paling dalam. Pada sebuah kesempatan beliau menuturkan akan lebih memajukan kebudayaan saat nantinya berhasil menduduki kursi pimpinan DKI. Silvi menuturkan akan menghidupkan kembali sanggar budaya bukan hanya tingkat Kota saja namun juga tingkat RW.

Salah satu program cagub Jakarta nomor urut 1 ini adalah akan membangkitkan kembali budaya melalui sanggar-sanggar budaya di tingkat RW supaya semua warga bisa kembali ikut melestarikan budaya. Budaya ini dapat mempersatukan banyak pihak. Bahkan pihak yang sedang berseteru akan mudah luluh dengan kebudayaan misalnya musik, tarian atau pertunjukan seni lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun