3. Apa saja tantangan yang dihadapi PT Pertamina dalam proses digitalisasi layanan?
Kak Frisa : Kalau untuk kita, mungkin karena kita merupakan perusahaan yang cukup dipandang besar, jadi kita harus sangat berhati hati dan menginformasikan semuanya tuh yang bisa dipahami oleh public , oleh masyarakat jadi tidak ada miss informasi antara apa yang ingin kita sampaikan dan apa yang masyarakat dapatkan.
4. Bagaimana Pertamina menyosialisasikan layanan digital kepada konsumen di wilayah pedesaan?
Kak Frisa : Kalau kita biasanya itu kadang beberapa dari kita melakukan penyuluhan ke beberapa desa yang tentang mengedukasi LPG, konsumsi BBM Pertamina itu apa saja dan kita sebisa mungkin kita menggapai desa desa yang belum kita gapai untuk mengedukasi lebih tentang pertamina itu sendiri, seperti itu.
5. Apakah ada pelatihan khusus untuk karyawan Pertamina dalam menghadapi era digital?
Kak Frisa : Pasti ada, sebelumnya kita pasti ada training ada juga gimana sih caranya berkomunikasi ke masyarakat yang baik dan benar, terus kaya salah satu contohnya waktu itu, contohnya tadi itu yang video kita juga dilatih kaya gimana cara menanggapi komen komen masyarakat. Cara cepat terus gimana cara kalau ditanya orang kita harus menjawabnya apa, pasti sebelumnya ada pelatihan.
6. Bagaimana Pertamina memastikan keamanan data pelanggan di era digital?
Kak Frisa : Kalau itu kita pasti ada beberapa apa yang pertamina merupakan perusahaan yang cukup besar jadi dia tidak akan dan selalu menjaga data dari masyarakat itu sendiri. Dan kalau pun amit amit kita adanya kebocoran pasti kita langsung tanggapin dan mencari sumbernya seperti apa langsung kita atasin, gitu.
Maka dari itu bisa dilihat dari seputar kutipan hasil wawancara saya dengan salah satu narasumber yang menjadi staf di Pt Pertamina yaitu panggil saja kak Frisa. Beliau ini sudah cukup lama bekerja dibidang atau keahlian dimedia social, seperti membuat konsep atau bahan untuk membuat konten dan lain sebaginya.Â
PT Pertamina melakukan transformasi digital sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di era modern sekaligus membangun hubungan yang lebih baik dengan masyarakat. Langkah ini mencerminkan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan zaman, memperkuat citra sebagai perusahaan yang modern, inovatif, dan responsif. Contohnya, aplikasi MyPertamina memudahkan pelanggan dalam bertransaksi dan menikmati berbagai promo, sementara teknologi seperti Internet of Things (IoT) membantu memastikan kelancaran distribusi bahan bakar hingga ke daerah terpencil.
Digitalisasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memberikan kemudahan akses informasi bagi pelanggan, menciptakan interaksi yang lebih personal, dan meningkatkan kepercayaan terhadap merek. Dengan memanfaatkan teknologi modern, Pertamina berkomitmen untuk mendukung keberlanjutan, memberikan layanan yang lebih ramah lingkungan, dan mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060.