Mohon tunggu...
Eka Wijayanti
Eka Wijayanti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yang belajar dari kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

360 Pekan Masa Keemasan Anak

20 Maret 2012   04:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:43 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penulis yang biasa akrab di sapa dengan DR. Tony dalam bukunya yang ke 5 berjudul “360 Pekan Masa Keemasan Anak” menjelaskan bahwa sebuah perjalanan anak manusia pada periode emas, yaitu 360 pekan hanya terjadi sekali seumur hidup. Tidak akan terulang lagi. Apabila Orang tua kehilangan masa emas ini , itu artinya mereka telah kehilangan momen momen penting dalam kehidupan anak mereka. Ada Filosofi tentang 360 ini. Ya! Karena 360 adalah Lingkaran Sempurna. Pada Usia 360 Pekan sesungguhnya otak anak telah tumbuh sempurna. Ibarat Lukisan, periode emas ini adalah masa menentukan garis garis sketsa. Bagus dan tidaknya bentuk pemandangan sebuah lukisan dimulai pada fase ini. Tinggal ke depannya terus menerus di berikan stimulasi yang positif. Untuk memulai mendapatkan Anak yang Berkualitas bukan pada saat masa Prenatal, tetapi pada masa konsep, artinya pada masa permulaan dalam pencarian Jodoh. untuk mendapatkan seorang jodoh dapat dilihat dari Hartanya, Keturunannya, Kecantikan/Ketampanan, dan Agamanya, hal inilah yang paling di tekankan dalam Islam khususnya.

Setelah memilih jodoh yang baik, tahapan selanjutnya adalah menikah dan membina Rumah Tangga dalam rangka menegakkan syariat Tuhan. Karena tujuan menikah adalah untuk meneruskan keturunan, cinta kasih, menikmati hubungan seksual,menentramkan jiwa, juga untuk menyempurnakan separuh urusan agama. Untuk itulah Landasan bagi keluarga muslim adalah Keimanan.

Proses terjadinya Manusia

Dalam buku ini juga di jelaskan dengan bahsa yang sederhana dengan gambar-gambar berwarna dari sebuah peristiwa besar lahirnya seorang manusia sebagai khalifah di muka bumi ini, dimulai dengan bertemunya sperma laki laki dan sel telur ( Ovum ) perempuan, maka ketika sudah di buahi akan mengandung, dari sinilah fase demi fase calon manusia di bentuk menjadi manusia yang sempurna.

Sperma yang telah melebur dengan Sel Ovum akan berubah menjadi segumpal darah kemudian menjadi tulang dan ditiupkan Ruh oleh Allah, usia 52 minggu Otak Manusia sudah sempurna, ini yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya.

Ilmuwan Dr. F. Rene Van de Carr, M.D dan Marc Lehrer, PhD. Melaporkan bahwa anak dapat belajar selama berada dalam Rahim Ibunya. Dalam perspektif Islam, Rasul mengajarkan untuk menuntut ilmu dari buaian hingga ke liang lahat, dengan cara membiasakan membaca Alquran, Berzikir, Komunikasi antara Ayah, Ibu dan Anak akan menguatkan ikatan batin antara ketiganya.

Masa kehamilan ini tidak boleh di abaikan dan di biarkan begitu saja tanpa memberikan hal hal yang berarti bagi janin maupun Orang tua. Dalam masa kehamilanini harus di dukung oleh Nutrisi yang baik karena pertumbuhan sel Otak Anak sangat tergantung pada Asupan Gizi yang baik selama masa kehamilan.sampai Periode Emas Pertama yaitu 0-3 tahun. Namun sebagian Orang tua menganggap biasa biasa saja pada masa ini karena mereka berkeyakinan Anak akan tetap tumbuh dan berkembang secara alamiah. Keyakinan yang wajar karena memang tidak di dasari oleh pengetahuan. Dan yang lebih memprihatinkan adalah sebagian orang tua yang masih rendah dalam memberikan nutrisi yang baik bagi anaknya. Menurut Data Kementrian Kesehatan RI sekitar 35 % Balita di Indonesia pendek dan 17% kurus

Fase 0-360 Pekan

Fase 1-3 tahun anak mulai senang menirukan gerakan yang dia lihat, mengulangi kata yang dia dengar, dan mau di suruh melakukkan gerakan tertentu, seperti menari, bertepuk tangan dsb. Itu sebabnya orang tua harus hati hati dalam memberikan stimulasi.

Mendidik anak bukan hal yang mudah, Oleh karena itu para orang tua harus paham betul dengan kondisi, perilaku, dan karakter anak dengan baik, Orang tua harus rajin dan tidak bosan-bosan memberikan stimulasi terarah untuk merangsang kemampuan anak.

Setiap anak membawa talenta masing masing dengan kadar yang berbeda, maka orang tua harus pandai-pandai memanipulasi belajar anak agar menjadi suasana bermain yang menyenangkan, karena dunia anak adalah bermain dan anak bukanlah miniatur Orang tua. Setelah fase 360 pekan itu di lalui, seorang anak telah siap lahir batin untuk terjun ke dunia yang lebih kompetitif.

Sekali lagi dunia anak adalah dunia bermain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun