Pangeran..Kamu sedang apa?Apakah engkau tau ada yang merinduimuDalam hangatnya mentari siangDinaungan romantisnya bulan malam
Apakah engkau merasa ada yang mengawasimu ?Dalam dentang dan denting alunan doaDalam pekat malam diindahnya detik dan menit TahajudAda yang selalu menjagaimuDengan rantaian tulus doa dan kerinduan melihatmu selalu tersenyum
Dalam tidur aku selalu memandangmuDengan mata terpejam namun nurani selalu menatapmu… kamu sangat indah… sangat indah..
Namun tembok itu terlalu tinggiAku tak sanggup memanjatnya, aku tak mampu menapaki kilaunyadengan kaki “orang kecil” seperti aku..
Pangeran…Senyummu membuatku tenang.. walau kau hanya bias kucintai dalam lamunanDan kucumbui dalam bait-bait nyanyian dan doaTetapi aku bahagia, saat aku tau engkaupun disana bahagia…Karena aku sayang kamu diam-diam..
Terus berkarya PangerankuTerus kibarkan harum panji negeri dimana-manaTeruslah goreskan warna-warna harum bangsa diseluruh semesta
Walau hanya dari jauh.. aku bahagia melihatmu tersenyum .. Pangeran, kamu kusayang diam-diam......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H