"Kenapa namanya 1000 bulan? Bukannya bulan itu 12 saja?"
"Iya, ini sudah masuk 10 malam terakhir Ramadan. Nanti ada satu malam Lailatul Qadar yang datangnya di hari ganjil Ramadan terakhir"
"Tapi kenapa 1000 bulan?"
"Karena kalau kita beribadah di malam Lailatul Qadar, semua malaikat turun ke bumi yang bila kita mengerjakan akan mendapat pahala selama 1000 bulan"
"Oh gitu, tapi kenapa cuma satu malam?"
Pertanyaan demi pertanyaan anak-anak yang menggebu tentang apa itu Lailatul Qadar membuat saya sedikit menghela napas. Haus ilmu anak kadang tidak sebanding dengan pengetahuan saya dan cara menyampaikan yang tepat pada anak. Tapi namanya orang tua kan tetap harus belajar kan?
Jadi ingin cerita sedikit kalau anak-anak tahun ini mau saya ajak i'tikaf seperti tahun-tahun sebelumnya. Walau bukan seharian full di dalam masjid cuma mengambil malam harinya saja, tapi senang saja mereka beberapa tahun terakhir sudah berusaha mengerti dan mau.
Iya, ini adalah kegiatan rutin saya dan suami. Karena bukan hanya kami kok yang i'tikaf tapi juga ada banyak orang dengan niatan sama, salah satunya adalah meraih malam Lailatul Qadar dengan beribadah berdiam diri di masjid.
Anak-anak juga mengerti sekarang kalau i'tikaf di dalam masjid tidak boleh lari-lari atau teriak-teriak, cuma boleh mengaji, sholat dan berdoa atau tidur ya boleh kalau ngantuk. Jangan sampai hanya karena bawa anak kami malah mengganggu ibadah orang lain kan? Untungnya anak-anak memang sudah terbiasa di masjid sejaak dulu, apalagi kalau malam-malam terakhir Ramadhan seperti ini.
Kalau boleh ngasih tips bagaimana melatih anak meraih malam Lailatul Qadar, sebenarnya tidak susah kok. Silakan dicoba ya beberapa cara saya dan suami berikut ini :
- Jelaskan apa itu malam Lailatul Qadar
