Mohon tunggu...
Echaa Nesanovawinengsihhh
Echaa Nesanovawinengsihhh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Opini tentang Erupsi Gunung Krakatau

14 Desember 2023   21:01 Diperbarui: 14 Desember 2023   21:07 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada tiga penyebab erupsi gunung api, yaitu:

  • Volume di dapur magma sudah penuh
  • Adanya longsoran di dapur magma yang disebabkan terjadinya pengkristalan magma
  • Faktor curah hujan yang cukup tinggi. Abu vulkanik yang menahan di puncaknya terkikis oleh air, sehingga gunung api kehilangan beban. Meskipun isi dapur magmanya sedikit, namun gunung api tetap bisa erupsi.

Tetapi sepertinya erupsi gunung krakatau ini juga disebabkan karena gunung krakatau berada di jalur cincin api pasifik atau yang sering kita dengar dengan sebutan Ring of fire yang merupakan jalur gunung berapi yang  berada di atas tiga tumbukan lempeng benua, yaitu Indo-Australia dari sebelah selatan, Eurasia dari utara, dan Pasifik dari timur,bisa dilihat dari adanya kejadian meletusnya gunung marapi yang merupakan gunung yang berada di jalur cincin api pasifik hal ini juga mempengaruhi erupsinya gunung krakatau.

ada tiga tahapan mitigasi bencana erupsi gunung berapi.

1. Sebelum Terjadi Letusan

  • Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai perkembangan aktivitas gunung berapi.
  • Mempersiapkan masker dan kacamata pelindung sebagai antisipasi dari bahaya debu vulkanik.
  • Mengetahui jalur evakuasi dan barak pengungsian yang telah disiapkan pihak berwenang.
  • Mempersiapkan langkah cadangan untuk evakuasi jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
  • Mempersiapkan dukungan logistik meliputi makanan dan minuman cadangan, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai secukupnya, obat-obatan khusus sesuai pemakai dan kebutuhan lainnya.

2. Saat Terjadi Letusan

  • Memastikan seluruh warga sudah berpindah ke barak pengungsian atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.
  • Hindari daerah rawan bencana.
  • Menggunakan masker dan kacamata pelindung.
  • Selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di barak pengungsian.

3. Setelah Terjadi Letusan

  • Memastikan kebutuhan dasar terpenuhi apabila harus menetap lebih lama di barak pengungsian.
  • Mendampingi anak-anak dan remaja untuk mengurangi risiko tekanan jiwa yang didapatkan selama berada di barak pengungsian.
  • Tetap menggunakan masker dan kacamata pelindung selama berada di wilayah yang terdampak abu vulkanik.
  • Memperhatikan perkembangan informasi dari pihak berwenang melalui radio atau pengumuman.
  • Mewaspadai kemungkinan bencana lainnya, seperti banjir lahar dingin yang disebabkan curah hujan tinggi, dan menghanyutkan material vulkanik maupun reruntuhan kayu apapun sepanjang sungai dari hilir ke hulu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun