Membuatmu lebih berarti, hingga kini aku merasakan itu, semua ini nyata, kudaki dan kurengkuh kisah ini, seperti jalan berliku. Terselimut duka, asa, dan semua membalut menjadi satu. Bukan dan bukan itu yang kita cari, sedikitnya menjadikan sebuah komitmen kita untuk menyatu memang sebuah perjalanan panjang. Seandainya tak ada kisah itu mungkin tak akan menjadi begini.
Semakin dalam kita arungi ini semakin nyata akan artinya kamu disisiku, menafikan apa yang terjadi kala itu, dan jika tidak terjadi mungkin kesombongan antara kita akan semakin tebal. Bahkan sebuah pengakuan pun bagiku belum cukup. Sering mengganjal dihatiku bahwa semua khayal itu nyata, walaupun aku mencoba menepisnya.
Begitu lemahnya kamu yang membuatku semakin mengkhawatirkan kamu, jika di jeda hubungan kita itu adalah pelajaran menyakitkan, maka semoga kamu merasakan. Kini kamupun harus tahu itu bahwa segalanya sangat berharga bagi semua, tak perlu lagi meremehkan apa yang terjadi karena yang akan terjadi adalah bagian dari yang telah kita lalui.
Kini semakin dekat dan semakin nyata justru sedikit mengkhawatirkan semua ini, jika semua terjadi, dan terjadi sungguh saya menyangsikan apakah dapat aku mempertahankan komitmen itu. Harapku kamu merasa seperti ini, seperti komitmen yang kamu ucapkan, bukan sekedar ucapan tapi lebih dari itu. Dan lebih menghargai kepada komitmen.
Tak perduli lagi orang marah, orang ga suka, ya itu realita yang terjadi, apalagi hanya bersembunyi dibalik tuisan hitamnya, sekedar upaya pembenaran, yang merupakan bukti kekerdilan berfikir, seolah olah sangat dewasa dan sempurna, sehingga aku begitu akan khawatir.
Justru itu membuatku tertawa sepuasnya, yang menggambarkan kekerdilan menilai semua. Dan Ucapku, tetaplah mendukung upaya itu, biar semua menjadi nyata.Karena semua untukmu.
Jogjakarta, disela waktu sempitku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H