Berjalan dengan kamu memang mengasyikan, ketika itu, aku mengingatnya, saat tangan mungulmu memegang erat dan sangat erat sekali, seperti kamu merindukan sebuah perlindungan dan buktuh sebuah kenyamanan kala itu.
Mata kamu yang sangat tajam menatap aku, saat aku pulang dengan letih yang dalam dan saat itu juga hilang semua, dengan jeritmu, candamu... ingatkah itu ketika lama sekali saya jauh disana, dan saat bertemu betapa kamu sampai tertidur di peluku. Merasakan damai itu. Ketika beranjak pergi betapa aku mengingat panggilan nyaringmu di telingaku. Betapa semua itu ada.
Semua helai tentang nafas, dan bau tubuhmupun aku ingat, ... Namun nun jauh di sana aku sama sekali tak mengerti keadaan kamu kini, semua samar dan samar.
Dimanakah sang malaikat kecilku kini, semua berlalu begitu cepatnya, merebut kebahagiaan yang telah ada, dan saat tersadarku pun aku belum tau kamu. Jika boleh aku meminta tentu kamu yang pertama, karena di hatiku selalu bertanya KAUKAH UNTUKU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H