Ayah, masih terlihat jelas gurat dan sisa ketegaran diwajah, ketika semua telah beranjak dewasa, ketika semua telah terbebani dengan masa depan masing masing, Ayah kamu masih tegar dan memperhatikan semua dan semua yang terjadi pada kami. Tubuh ini memang besar, tetapi masih suka mendengar betapa Ayah cerita Ayah berjuang buat masa depan kami, betapa Ayah menginginkan kami melebihi Ayah, betapa Ayah menginginkan kami semua kuat sekuat Ayah, bahkan lebih.
Ayah benar bahwa semua niat baik membuahkan hasil yang baik, bahkan terkadang menyakitkan, karena sering kali apa yang kita kerjakan dan niat apa yang kami lakukan mereka salah menerimanya, salah menyikapinya, namun ketika Ayah berkata Ikhlaskan saja semua, lakukan saja apa yang musti aku lakukan semua akan berjalan mengalir , dan kita akan tanpa beban menjalaninya.
Ayah benar bahwa “Memperbaiki sebuah keadaan jauh lebih baik ketimbang membuat keadaan baru yang tidak menentu” karena kadang kita terlalu emosi menyikapi keadaan itu sendiri.Bahkan kadang emosi bisa mengalahkan logika kita, tanpa berdasar logika yang akan merugikan kita dan akan membuat kita jatuh lebih dalam. Dan waktu tak akan terulang untuk menyesalinya, penyesalan bukan sebuah penyelesaian.
Ayah benar bahwa kesombongan, kepongahan bukan sebuah cara yang baik untuk menjalani hidup ini, terima kasih telah mengajarkan kepada kami tentang kesederhanaan dan menjalani makna sederhana itu sendiri. Tinggi hati, iri adalah penyakit hati yang kurang bagus, tetap berpasrah diri, dan berusaha memperbaiki itu lebih baik.
Dan ketika semua berjalan, semua mengalir, dan berusaha menyikapinya, maka “semua akan Indah pada waktunya” semua menjadikan lebih matang dan dewasa dalam menjalani semua yang terjadi di hidup ini.
Terima kasih Ayah atas dedikasinya, dan semua yang telah Ayah ajarkan pada kami, tentang hidup dan kehidupan ini. Kami Bangga Sama Ayah..
Yogyakarta 2011
Catatan harian sang petualang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI