Mohon tunggu...
Inovasi

Sel Hewan Lebih Lemah dari Sel Tumbuhan?

25 Agustus 2017   23:36 Diperbarui: 26 Agustus 2017   01:05 3433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini kita akan membahas mengenai sel. Keberadaan sel dapat ditemukan di tumbuhan, hewan, bakteri, dan semua mahkluk hidup lainnya. Dan sekarang kita akan secara rinci membahas sel hewan dan sel tumbuhan. Sebelumnya, apakah arti dari sel itu sendiri? Berikut adalah kutipan dari KBBI

            sel1 /sl/ n bagian atau bentuk terkecil dari organisme, terdiri atas satu atau lebih inti, protoplasma, dan zat-zat mati yang dikelilingi oleh selaput sel   (https://kbbi.web.id/sel)

Jika melihat dari pengertian di atas, kita bisa tahu bahwa penyusun dari semua mahkluk hidup adalah sel.  Nama sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, untuk ruang-ruang kecil kosong yang dilihatnya pada waktu ia mengamati gabus dari tumbuhan di bawah mikroskop. Berikutnya pada tahun 1839, fisiologiwan Purkinye memunculkan istilah protoplasma bagi zat hidup dari sel. Istilah protoplasma Purkinye tidak memberi pengertian kimiawi dan fisik yang jelas, tetapi dapat dipakai untuk menyebut semua zat yang terorganisasi dalam sel.

Mikroskop ditemukan tahun 1590 oleh Zacharias Jansen. Melalui penemuan mikroskop ini, setiap orang dapat melihat benda-benda yang berukuran sangat kecil. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi, pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke merancang mikroskop majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri. Mikroskop rancangan Robert Hooke memiliki kemampuan perbesaran benda hingga 30 kali. Melalui mikroskop buatannya sendiri, Robert Hooke dapat menemukan sel pada kayu gabus yang diamatinya.

Pada waktu yang berdekatan terjadi pengembangan baru, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677, seorang ilmuan Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek mengembangkan mikroskop lensa tunggal dengan kekuatan perbesaran objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya. Antonie Van Leeuwenhoek berhasil mengamati sel darah merah, ragi, bakteri dan protozoa melalui mikroskop rancangannya. Atas temuannya, Van Leeuwenhoek adalah orang pertama yang berhasil meneliti dan melihat secara langsung bakteri.

Karena perkembangan ilmu tekhnologi yang begitu pesat, mikroskop juga  semakin berkembang, banyak kemampuan baru yang di buat, contohnya perbesaran yang dihasilkan bisa bertambah sangat besar dari sebelumnya. Maka dari itu, pada tahun 1933, seorang ilmuwan fisika dari Jeman, Ernst Ruska, berhasil menemukan cara untuk membuat mikroskop electron pertama di dunia. Berbeda dengan mikroskop cahaya, mikroskop elektron tidak menggunakan cahaya, tetapi menggunakan electron agar bisa melihat struktur beda yang sangat kecil. Mikroskop ini dinamai dengan Mikroskop TEM (Transmision Electron Mircosope). Perbesaran yang bisa dilakukan oleh Mikroskop TEM dapat mencapai 500.000 kali. Mirkoskop TEM juga dapat membuat gambar dengan cara mengirimkan elektron pada irisan spesimen yang sangat tipis. Sehingga mikroskop dapat digunakan untuk melihat bagian dalam struktur sel yang sangat kecil sekalipun.

Dalam tahun yang sama, 1839, botaniwan Matthias Schleiden dan zoologiwan Theodor Schwann dari Jerman, menemukan bahwa semua sel berisi cairan sitoplasma, yang berfungsi untuk segala aktivitas dasar makhluk hidup. Penemuan ini menjadi dasar atas teori sel yang menyatakan bahwa semua mahkluk hidup terdiri atas sel-sel, yaitu unit dasar dari kehidupan.

Sekarang mari kita usut mengenai sel hewan. Sebutan sel hewan adalah umum dikenal sebagai sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Semua sel hewan tidak mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama. Bentuk dan ukuran sel ini berbeda setiap individunya. Hanya beberapa sel saja yang ditutupi oleh dinding, ada juga yang tidak. Juga ada yang memiliki mantel berlendir. Tetapi tujuan utama sama yaitu, membantu fungsi tubuh.Sedikit dari sel hewan mempunyai lapisan tebal disekitar sel, lapisan tebal ini biasa disebut kapsul, terdapat  pula di sel bakteri. Di dalam tubuh hewan sendiri banyak jenis sel berbeda. Jumlahnya terdiri dari 200 jenis sel, Tentunya tubuh hewan juga mempunyai 'benda mati' seperti kuku jari, rambut, gigi, dan tulang, semua bahan ini terdiri atas sel mati. Fakta uniknya lagi, sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan!

Organel di dalam sel hewan ada berbagai macam, berikut nama dan penjelasannya.

Nukleus

Berada di inti dari sel yang tersusun dari lipid dan protein dan diselubungi oleh membrane ganda. Nukleus berperan sebagai pengatur metabolisme dan pembelahan di dalam sel. Nukleus berada pada sel eukariotik, yang di dalam nukleus sendiri, mengandung DNA (Asam Deoksiribo Nukleat) dan kromosom. DNA tersusun atas nukleotida yang mendampingi dalam pembentukan protein pada proses translasi dan transkripsi.

Lisosom :

Organel yang berdiameter kira-kira 0,1m dan berbentuk seperti kantng/vesikel yang di selubungi oleh membrane tunggal. Lisosom berisikan enzim hidrolitik yang berfungsi untuk pencernaan intrasel dan fagositosis. Fungsi lain dari lisosom juga sebagai penelan atau pendaur ulang sel yang sudah rusak, serta perusakan pada sel sendiri ( misalkan pada ekor pada katak )

Mitokondria

Organel ini adalah organel terbesar dari suatu sel, bentuknya lonjong dan mempunyai dua membran berlekuk-lekuk yang biasa disebut kritas. Mitokondria merupakan alat respirasi selular pada sel, serta di dalam mitokondria juga terdapat berproses reaksi-reaksi untuk biogenesis mitokondria. Bersama dengan oksigen, enzim-enzim di dalamnya bekerja sama untuk mengkatalisis pembongkaran makronutrein organik sehingga terbentuk karbondioksida, air, dan adenosintrifosfat (ATP). ATP yang telah diproduksi, berdifusi ke semua bagian sel, dan digunakan untuk melakukan kerja seluler. Mitokondria sebenarnya adalah organel semiotonom yaitu dengan keberadaan ribosom dan DNA menyebabkan mitokondria mampu mensintesis sendiri sebagian protein yang diperlukan. Sebgaian protein yang lain masih dikendalikan oleh DNA inti, yaitu enzim-enzim untuk replikasi DNA dan untuk diffrensiasi mitokondria. Maka bisa dibilang mitokondria sendiri adalah sel. Tapi kenapa mitokondria bisa ada di dalam sel lain? Hal ini merupakan salah satu contoh simbiosis mutualisme yang terjadi, pasalnya mitokondria masuk ke dalam sel lain untuk perlindungan, sebagai gantinya, sel mendapatkan fungsi respirasi dari mitokondria ini.

Membran plasma

Membran plasma yaitu bagian paling luar dari sel yang membungkus sel yang tersusun atas protein (lipoprotein) dan lemak (lipid). Membran plasma memiliki hidrofilik pada bagian fosfat dan hidrofobik pada lipid. Membran plasma berperan sebagai pelindung, penyokong sel,  mengatur dan mengontrol pergerakan material keluar masuk sel, penerima rangsangan dari luar, Menjaga ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan untuk kesetimbangan dinamis dalam badan organisme yang tetap, dan juga tempat berlangsungnya berbagai reaksi kimia.

Badan golgi

Organel ini tersusun atas tumpukan kantong membrane pipih sisterna  dan vesikula-vesikula. Sel hewan pada umumnya mempunyai 10 -- 20 aparatus golgi. Dan nama organel sel ini berasal dari orang pertama yang menemukan organel ini dalam sel yaitu Camillo Golgi yang berasal dari Italia. Badan golgi berperan sebagai pembentuk vesikula berisi enzim untuk sekresi, pembuatan makromolekul ( polisakarida, asam hialuronat ), pembentukan akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim pemecah sel telur, pembentukan membrane plasma dari vesikula-vesikula yang lepas, pembuatan lisosom, juga dalam pembentukan dinding sel dalam sel tumbuhan.

Ribosom

Ribosom tersusun atas 65%  RNA ribosom (rNA) dan 35% protein ribosom (RNP), letaknya bebas dalam sitoplasma atau melekat pada retikulum endoplasma kasar. Ribosom berbentuk seperti butiran-butiran kecil yang padat dengan ukuran 20 m,. Ribosom pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu yang lepas bebas dan yang melekat pada retikulum endoplasma. Keduanya pun memiliki kegunaan yang berbeda-beda. Ribosom bebas berguna untuk menyintesis protein yang berada di sitosol ( enzim metabolisme ), sedangkan ribosom yang melekat berfungsi sebagai menyintesis protein yang berada di retikulum endoplasma, menyekresi protein, dan pembukusan pada organel tertentu, misalnya pada lisosom.

Retikulum endoplasma

Tersusun dari kantung pipih dan tabung yang berhubungan dengan membran inti dan bentuknya menyerupai rangkaian interkoneksi rata terowongan, seperti benang-benang jala. Retikulum endoplasma terbagi menjadi dua, RE halus dan RE kasar. Kenapa retikulum endoplasma dibedakan halus dan kasar? Karena RE kasar adalah RE yang terdapat ribosom yang melekat di bagian permukaanya, sedangkan RE halus tidak mempunya ribosom yang melekat di bagian permukaannya.  Fungsi utama retikulum endoplasma adalah sebagai tempat pengangkut sintesis steroit dan lemak, serta tempat untuk menyimpan fospolipid, steroid, dan glikolipid. RE halus berperan untuk proses sintesis lipid ( fosfolipid dan sterol ), melakukan pergerakan metabolisme karbohidrat, dan membantu detoksifikasi sel-sel berbahaya ( racun ) di dalam sel. RE kasar mempunyai peran pembentukan fosfolipid dan sistesis protein sekretori (glikoprotein dan insulin di sel pankreas ).

Sentriol

Sentriol merupakan sel yang berbentuk tabung terdiri dari mikrotubulus semirigid. Sel tumbuhan tidak mempunyai sentriol walaupun sel hewan membelah tanpa sentriol. Sepasang sentriol yang membentuk struktur gabungan disebut sentrosom. Organel sentriol akan muncul untuk membantu saat proses. Sentriol berperan dalam pembelahan sel, proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindle, serta pembentukan silia dan glagela. Selain itu sentriol ikut berperan dalam mengatur geometri sel dan orientasi. Hal ini sangat penting dalam perkembangan embrio organisme. Sel hewan tanpa sentriol maka silia atau flagela tidak berkembang secara fungsional.

Sitoskeleton

Sitoskeleton atau yang biasa disebut rangka sel, adalah organel sel berbentuk jalinan filamen-filamen protein dan bulu-bulu halus yang terletak antara nukleus dan membran plasma. Sitoskiliton sel tumbuhan mempunyai struktur protein internal dan lebih bergantung pada dinding sel yang kaku, sedangkan sel hewan mempunyai sitoskeleton yang lebih fleksibel, terdiri atas filamen aktin, antara mikrotubulus berongga dan filamen tebal. Sitoskeloton berfungsi memberi dan menjaga bentuk sel, berfungsi juga dalam pergerakan sel dan organel-organel sel. Juga, dengan adanya sitoskeleton, sel dapat terbentuk dengan kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, untuk berenang, serta merayap di permukaan.

Sitoskeleton terdiri dari : Filamen aktin, filamen tengah, mikrotubula.

Filamen aktin (mikrofilamen) adalah ganda protein yang saling bertaut dan tipis dan terbentuk oleh serat halus. Tersusun atas protein yang disebut aktin. Mengandung 2 untaian rantai aktin globular (bulat) yang berpilin satu dengan yang lain. Mikrofilamen berdiameter antara 5-6 m Karena kecilnya sehingga pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.

Filamen tengah adalah filamen yang berbentuk seperti tali tambang dan berdiameter 8 -- 11 m. Sebagian filamen tengah berguna untuk memperkuat lapisan nukleus, sedangkan sebagian lain untuk menyokong membran plasma serta menghubungkan mikrotubula dan filamen aktin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun