Mikrotubulus merupakan bagian sitoskeleton dengan bentuk bulu-bulu halus ( seperti tabung ) dan berdiameter 25 m, panjangnya 0,2 -- 25 m. Mikrotubulus dibangun oleh protein globular yang disebut tubulin, dan dengan spontan bergabung membentuk silindris panjang berongga pada kondisi tertentu. Mikrotubulus berperan sebagai penjaga bentuk sel dan pergerakan organel sel. Mikrotubula dapat memanjang dan memendek, juga bersifat kaku. Selama proses pembelahan, sel akan membentuk benang-benang spindel sehingga membuat kromosom bisa bergerak. Mekanisme kerja mikrotubula diatur oleh sentrosom.
Sekarang mari kita lihat susunan organel dalam sel tumbuhan:
sel-tumbuhan-59a05456656a857dd618f592.jpg
Nukleus
Mitokondria
Badan golgi
Ribosom
Membran plasma
Retikulum endoplasma
Sitoskeleton
Organel diatas merupakan organel yang juga ada di hewan, dan sudah di jelaskan.
Vakuola
Vakuola merupakan vesikula besar berisi cairan dan diselubungi oleh membrane tunggal. Vakuola berfungsi sebagai tempat penyimpanan gas, senyawa organik, ion organik, dan pigmen daun, pigmen buah, pigmen bunga ( antosianin ). Vakuola juga menyimpan senyawa beracun atau aroma tak sedap yang berguna sebagai alat perlindungan dan membantu dalam mengatur tekanan tugor dari sel tumbuhan. Di dalam sel tumbuhan umumnya ditemui lebih dari satu vakuola. Tetapi vakuola menghabiskan ruang lebih besar daripada yang lain, karena vakuola dapat menyerap air dan membuat sel menjadi besar. Selain itu, vakuola juga berperan sebagai alat pembuangan akumulasi produk sampingan hasil metabolisme yang berbahaya.
 Plastida ( kloroplas )
Plastida merupakan istilah kolektif untuk organel penyimpan materi yang diselubungi oleh membrane ganda. Plastida berbentuk seperti lensa berukuran 2m kali 5 m dan mengandung pigmen hijau ( klorofil ). Karena terdapat plastida yang di dalamnya ada klorofil hijau-nya, jadi tumbuhan bisa melakukan proses fotosintesis, dengan adanya air, sinar matahari, dan karbon dioksida untuk sintesis makanan sendiri. plastida merupakan organel sel yang bersifat semiotonom, yang memiliki DNA dan ribosom, sama halnya dengan mitokondria.
Plastida terbagi menjadi tiga, yaitu : leukoplas, kromoplas dan kloroplas.
Dinding sel
Dinding sel merupakan lapisan terluar pada sel tumbuhan, tidak seperti hewan, tumbuhan mempunyai dinding sel yang kuat, padat, dan kaku. Dinding sel fungi terbuat dari selulosa, sedangkan jaringan dewasa atau tua terbuat dari lignin. Dinding sel berfungsi menjadi penyokong sel, pelindung sel dari luar dan yang mengijinkan air, oksigen dan karbon dioksida untuk masuk keluar sel.
Dari teori sel yang telah kita telaah diatas, banyak sekali hal yang bisa kita gunakan untuk menyimpulkan mana sel yang memiliki ketahanan lebih lama. Pada faktanya, hewan memang bisa bergerak bebas, melakukan pergerakan aktif seperti manusia juga, sedangkan tumbuhan tidak memiliki pergerakan aktif. Jadi dari pernyataan diatas, mana yang menurut kita akan memiliki ketahanan lebih lama? Fakta telah menyebutkan pada dasarnya semua makhluk hidup memiliki sel unik dan sendiri-sendiri. Tapi setelah melakukan pengamatan dan banyak kasus terjadi, tumbuhan lah yang hidup lebih lama disbanding hewan ataupun manusia. Hal ini disebabkan karena sel induk yang dimiliki tumbuhan sangat berperan aktif ketika terjadi kerusakan pada sel yang ada. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari VIB and Ghent University membuktikan bahwa, sel induk dalam akar tumbuhan sangat berperan penting untuk perthanan hidup tumbuhan itu sendiri. Sel induk itu juga berfungsi untuk membuat copy-an DNA ketika sel tumbuhan mengalami kerusakan. Dengan adanya copy-an DNA tersebut, sel tumbuhan yang rusak akan dapat tergantikan dengan sel baru yang terus tumbuh dan berkembang.
Contoh nyata yang ada di dunia ini, banyak sekali tumbuhan yang bertahan sampai ribuan tahun lamanya, walaupun di dunia ini terjadi banyak sekali perubahan selama itu. Sel tumbuhan itu dapat bertahan selama ribuan tahun karena sel-sel yang rusak akan di gantikan oleh yang baru dan sel yang baru dapat bertahan di lingkungan yang berubah pula, dalam hal ini sel tumbuhan berhasil melakukan pertahan hidup yang sangat luar biasa. Tapi, tak sama dengan tumbuhan, hewan cenderung memiliki ketahanan hidup yang kecil. Contoh tumbuhan tertua yang ada di dunia ini adalah Ancient Bristlecone Pine Forest,rata-rata pohon di hutan ini berumur 4000 tahun. Tapi jika kita melihat hewan, angka umur yang dapat menyentuh adalah 500 tahun.
Fakta lainnya, ada pohon berjenis spurce di Swedia yang diperkirakan berumur 9.500 tahun berdasarkan tes radiokarbon. Oleh Universitas Umea, ditemukansel tumbuhan baru di sepanjang batangnya yang memiliki tinggi mencapai 4 meter. Tetapi akar dari pohon ini, dipastikan hidup di tempat yang sama selama nyaris 10.000 tahun. Hal ini bisa membuktikan teori yang di tuturkan oleh Universitas Ghent, bahwa sel induk dalam akar tumbuhan sangat berperan penting akan kelangsungan hidup tumbuhan itu sendiri. Sel induk itu juga berfungsi untuk membuat copy-an DNA ketika sel tumbuhan mengalami kerusakan. Dengan adanya copy-an DNA tersebut, sel tumbuhan yang rusak akan dapat tergantikan dengan sel baru yang terus tumbuh dan berkembang.
Pada masa pertumbuhan sel tumbuhan, akan terjadi pula penurunan kondisi sel dan mengarah pada kerusakan atau kematian sel tersebut. Pada proses perkembangan terakhir kematian sel atau hilangnya fungsi sel biasa disebut dengan senesen atau penuaan. Dan juga, pelu di ketahui, sel-sel yang telah berdiferensiasi atau terspesialisasi, mempunya jangka hidup terbatas, jadi disimpulkan proses penuaan pada sel berbeda-beda. Salah satu contoh penuaan yang terjadi adalah senescence yang hanya terjadi pada tanaman bagian atas, jadi tanaman dibawah tanah tetap hidup, seperti contohnya akar. Teori ini sangat berkaitan dengan pohon berjenis spurce di Swedia yang batangnya masih berusia puluhan tahun saat di lakukan penelitian, tetapi akarnya berusia hampir 10.000 tahun. Apa yang menjadi kesamaan? Kesamaannya adalah batang itu termasuk dalam senesen bagian atas ( tetapi sudah melakukan pembaharuan menjadi sel baru ), dan bagian akar yang ada di dalam tanah, tetap hidup bahkan sampai 10.000 tahun.
Setelah membahas dan ditelaah sedalam mungkin dan berdasarkan teori kuat, saya menyimpulkan bahwa sel pada tumbuhan dapat bertahan lebih baik daripada sel hewan, dikarenakan oleh kemampuan penyembuhan sel tumbuhan yang sangat cepat dan tepat, dengan kemampuan itu kita bisa melihat pohon seusia ribuan tahun lalu, dan meneliti apa yang sebenarnya ada dibalik penuaan sel. Jadi, kesimpulan saya, sel tumbuhan mendapatkan ketahanan sel yang lebih kuat, dan tahan lama dari pada hewan, dari pertanyaan yang diberikan yaitu sel hewan atau sel tumbuhan yg ketahanan hidupnya lebih lama?
Sumber :
www.zeropromosi.com
www.merdeka.com
www.fs.usda.gov
www.pendidikanmu.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H