Rabu, 10 April 2013 terjadi tragedi yang sangat memilukan di Kelurahan Krinjing, Kecamatan Dukun, Kab. Magelang. Kepala Desa yang baru saja dilantik oleh Bupati Magelang pada tanggal 6 April 2013 tewas secara tragis. Kepala Desa Krinjing yang sering disapa Pak Kadar itu tewas dibunuh oleh warganya yang bernama Sumadi. Malang sekali nasip kepala desa satu ini. Baru menjalankan tugasnya selama 3 hari, sudah harus meninggalkan tugasnya untuk selama-lamanya.
Mendengar berita tersebut saya langsung mencari informasi terkait dengan kasus tersebut. menurut warga sekitar Bapak Kadar tewas dibunuh oleh Bapak Sumadi yang juga merupakan tetangga dari korban. Kejadian itu terjadi pada sekitar pukul 20.30 WIB. Pembunuhan itu dilakukan pelaku di Dusun Muntuk, Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kab. Magelang. Alih-alih, pembunuhan itu dilatar belakangi oleh masalah pribadi yang hanya diketahui oleh kedua belah pihak dan perebutan lahan depo pasir yang tanahnya telah diberi oleh pak lurah.
Kejadian berawal ketika korban bermaksud menjemput anaknya yang sedang melaksanakan Les Privat di tetangga desa. Mengetahui, korban setiap sekitar jam tesebut selalu menjemput anknya, maka tersangka menghadang korban di desa Muntuk. Dusun Muntuk dianggap tempat yang strategis untuk melaksanakan kejahatannya, karena tempat itu memang sepi. Ketika korban melewati tempat tersebut, motor yang di kendarainya diberhentikan oleh tersangka. Korban dan tersangka sempat cek cok adu mulut sebelum berkelahi. Karena tersangka membawa alat tajam (kampak), Tersangka tidak bisa mengendalikan diri menyerang korban. Sehingga terjadi perkelahian yang amat sengit. Hingga tersangka menyerang korban dengan kampak yang dibawanya, dan berhujung dengan kematian korban. Korban terluka pada bagian kepala sebelah kiri, leher dan punggung.
Melihat kejadian itu, warga setempat tidak berani untuk melerai. Hal ini dikarenakan tersangka membawa senjata tajam dan tersangka merupakan preman desa yang paling ditakuti. Kerika tersangka melihat korban sudah tak bernyawa, tersangka merasa ketakutan hingga meminum obat untuk pertanian. Setelah minum obat tersebut warga sekitar baru barani untuk menolong korban. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan sepeda motor. Namun, naasnya ketika melewati jalan yang berlubang ditambah dengan kepanikan orang yang menolong, sepada motornya jatuh. Sesuai dengan pepatah, sudah jatuh, tertimpa tangga. Setelah sampai di rumah sakit, korban dinyatakan telah meninggal.
Sementara tersangaka dilarikan ke dokter setempat oleh polisi yang bertugas di Polsek Dukun. Ketika tersangka sudah sadar, untuk menghindari adanya perlawanan dari tersangka maka polisi menembaknya hingga koma. Dan sekarang tersangka dirawat di Rumah Sakit Umum Muntilan dengan pengawalan yang ketat oleh Polsek Dukun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H