Mohon tunggu...
Theresia Deborah Pardede
Theresia Deborah Pardede Mohon Tunggu... Guru - Echa. Penggemar anak²...

aku ECA

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dear, Santa...

26 Desember 2014   05:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dear Santa,  Mungkin aku terlalu dewasa untuk berbicara denganmu. Bukankah kau ada untukanak-anak kecil? Yah, dan bahkan sekarang akupun sudah terlalu dewasa untuk tahu bahwa kau dan rusa terbangmu sama sekali tidak ada. Kau tahu? Dimasa kecilku, aku dan mungkin semua anak juga percaya bahwa kau benar-benar ada. Ya, seperti cerita orang-orang dewasa, pada setiap malam natal kau dan rusa terbangmu akan terbang mengelilingi kota untuk memberi kado lewat cerobong asap pada anak-anak baik, dan menghukum anak-anak yang nakal. Kau tahu santa? Mendengar itu, aku yang masih kecil pada masa itu berusaha bersikap manis dimalam natal, bahkan sangat manis, berharap kau akan memberiku kado, gaun merah atau sepatu merah :) tapi kau tahu santa? Betapa kecewanya aku ketika bangun paginya, kudapati natal tanpa kado darimu :( Teman-temanku berkata bahwa kau tidak ada, ya hanya cerita karangan orang dewasa. Tapi aku selalu menggeleng, aku selalu percaya bahwa kau benar-benar ada. Kau tahu apa yang kupikirkan saat itu?  seperti ini "tadi malam santa pasti datang kerumahku dan ingin memberiku kado natal, hanya saja sayangnya rumahku tidak memiliki cerobong asap, jadi santa bingung memberi kadoku lewat mana?." haha, aku terlalu bodoh ya? Dear santa,Untuk kali ini, biarkan aku menganggapmu benar-benar ada, biarkan aku menganggap bahwa kau mendengarkanku. Santa, kau lihat kertas binder yang kutulis tadi? Ada harapan-harapan yang kutulis disana. Bisakah kau berpura-pura bahwa kau bisa mengabulkannya? Aku akan sangat senang jika kau bisa. Oh ya santa, kau tahu kan pria yang sekarang tengah dekat denganku. Bagaimana pendapatmu? Apa dia pria yang baik buatku? Sebenarnya aku curiga padanya, dia terlalu baik padaku, apa dia benar-benar mencintaiku? apa dia tulus padaku? Atau hanya untuk sesaat saja? Santa, maukah kau mengawasinya untukku? Apa? Kenapa santa? Aku terlalu jahat ya? Entahlah, aku hanya terlanjur tidak percaya pada ucapan dari bibir laki-laki. Itu saja.Hah? Apa? Haha, kau sok tahu santa! Ya, entahlah. Mungkin memang aku masih mempunyai rasa dengan priaku yang dulu. Aduhh, entahlah aku juga tidak menginginkan hal ini. Aku sudah berusaha untuk menghilangkan rasa ini. Kukira ini mudah, ternyata aku salah santa..Haha, kau tak percaya santa? Baiklah, begini saja. Silahkan awasi pria itu. jika dia memang pria yang baik dan tulus mencintaiku, bantu aku menghapuskan rasa cintaku pada pria yang dulu dan yg selanjutnya biarkan menjadi urusanku :) Hoams, santa aku ngantuk. Terimakasih sudah mendengarkanku :)  oh iya, selamat natal santa !! Selamat tidur, eh apa kau tidur santa ?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun