Mohon tunggu...
Eka Nur Azizah
Eka Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hallo

Seorang Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pandemi bagi Siswa SD dan Peran Para Orangtua sebagai Pendamping Pembelajaran Secara Daring

27 Februari 2022   22:22 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:26 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pendampingan Belajar Daring/dokpri

Covid-19 sekarang ini menjadi sebuah pandemi yang terjadi dibanyak negara di seluruh dunia, salah satunya di negara tercinta kita ini Indonesia. Terdapat berbagai upaya yang dilakukan untuk menekan penyebaran virus ini dengan salah satunya yaitu diterapkannya Pembelajaran secara daring. Pembelajaran secara daring itu sendiri merupakan sebuah kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum yang ada namun pelaksanaannya pembelajaran tidak berada di sekolah namun secara online. 

Berbicara Mengenai Pandemi pasti banyaklah terdapat Dampak bagi setiap Elemen. Terutama bagi Para Siswa SD yang Notabenya dalam proses Pembelajaran dan membutuhkan bimbingan dan berbagai keluh kesah Para Orang Tua yang dialami disebabkan proses belajar mengajar secara daring, Seperti yang kita ketahui bahwa wabah covid-19 sudah menjadi hal yang sangat serius. 

Yang dimana pandemi ini mengharuskan seluruh lapisan masyarakatnya menghentikan berbagai macam Aktifitas di luar rumah, dan selalu menerapkan kebijakan dari pemerintah yaitu Social Distancing. Dalam hal ini juga yang menyebabkan proses belajar mengajar tatap muka untuk terlebih dahulu dihentikan sementara. Yang dimana dalam hal tersebut atau belajar secara daring ini memiliki beberapa kendala. Salah satunya adalah banyak siswa yang tidak memiliki kemandirian dalam belajar. Maka peran orang tua dalam mendampingi anaknya dalam belajar sangatlah penting.

Pembelajaran daring dilakukan mulai dari jenjang SD (Sekolah Dasar) hingga jenjang perguruan tinggi. Para Guru menyampaikan materi melalui beberapa aplikasi internet seperti Grub WA, Zoom, Google meet, dan lain sebagainya. Namun pembelajaran daring yang seperti ini belum bisa dilaksanakan secara maksimal. Karena banyaknya pihak yang belum siap dan juga banyaknya kendala. Terutama Anak-anak itu harusnya lebih membutuhkan pendamping dalam proses pembelajaran karena proses pembelajaran yang baik adalah langsung diberikan, diajarkan, dan di bimbing oleh pihak guru secara langsung, karena dari sanalah ada proses interaksi yang baik antara murid dengan guru. 

Karena pembelajaran yang Efektif memerlukan keadaan dan suasana yang nyaman. Berbeda dengan pembelajaran yang secara daring membuat anak-anak itu tidak fokus dan tidak ada kelas yang kondusif. Dari sinilah keluh kesah orang tua muncul karena problemnya adalah banyak orang tua yang tidak bisa mendampingi anaknya belajar. Hal ini dikarenakan orang tua tidak memiliki kemampuan ilmu mendidik dan atau para orang tua sibuk bekerja, hubungan orang tua dan siswa yang tidak menentu serta anak lambat belajar. Padahal peran orang tua sangat berpengaruh terhadap berhasilnya pembelajaran daring.

Para siswa yang awalnya belajar dengan tenang, menjadi terganggu. Banyak dari mereka yang kurang mengerti dengan materi pembelajaran yang sudah disampaikan oleh guru karena Fokus mereka seakan terbagi. Orang tua memiliki peran penting dalam belajar salah satunya yaitu dalam hal pengawasan dan bimbingan pada anak. Pengawasan dan bimbingan pada anak wajib dilakukan karena bertujuan untuk mengawasi dan membantu kesulitan pada anak saat belajar. Dalam Qomaruddin, (2016) menyebutkan bahwa adapun faktor bimbingan orang tua dalam belajar anak adalah ;

  • Kesabaran
  • Dalam hal ini Orang tua harus memiliki sikap sabar, orang tua tidak boleh memaksakan jalan pikirannya di berikan kepada anak. Adanya pemaksaan kehendak ini justru membuat suasana menjadi tegang sehingga suasana belajar tidak menyenangkan.
  • Bijaksana
  • Menyangkut masalah Kebijaksanaan, Orang tua harus mempunyai sikap bijaksana dalam membimbing anak belajar, contohnya seperti harus mengerti kemampuan yang dimiliki anak. Orang tua tidak boleh melakukan tindakan kasar kepada anak,memaksakan kemapuan anak.

Meskipun banyak sekali kendala saat proses belajar daring bagi anak, Orang tua mempunyai peran penting dalam pendidikan anak karena sejatinya lingkungan keluarga merupakan faktor terpenting dalam pekembangan anak. Dalam pendidikan orang tua memiliki kewajiban dalam mengawasi anaknya dalam belajar yaitu untuk mengetahui apa terjadi kesulitan dalam belajar anak. Selain itu orang tua juga harus menyediakan fasilitas menunjang anak dalam belajar.

[Rep. St. Sudarwanti]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun