Kesehatan menjadi segalanya saat ini, apalagi dengan situasi meningkatnya pandemi pada beberapa daerah di Indonesia. Dengan menjaga kesehatan secara bersama-sama, maka hal tersebut menjadi aspek terpenting untuk kembali berkarya bersama. Salah satu upaya dalam menjaga kesehatan dapat dilakukan dengan mewujudkan suatu tempat atau daerah untuk bebas dari sampah. Sebagaimana halnya yang baru-baru ini terjadi pada Sabtu (19/06) di Kecamatan Bumi Raya, Kabupaten Morowali. Semangat menciptakan Morowali bebas sampah digaungkan kembali.
Dalam kesempatannya, Bupati Morowali, Taslim menyatakan, peran dan fungsi semua elemen dari pemerintah, para pelaku industi, serta masyarakat, dan semua stakeholder lainnya berpengaruh nyata terhadap faktor kesehatan di Morowali. Taslim menambahkan, pengoptimalan kesehatan menjadi kunci prima yang wajib dilaksanakan. Pada saat bersamaan, Bupati Morowali tersebut bersyukur atas motivasi penuh dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT IMIP) untuk menyokong program pemerintah dalam menuju Morowali bebas sampah.
"Program ini sangat baik dilaksanakan. Apalagi salah satu tujuannya adalah meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Morowali. Tentunya kita berterima kasih pula atas dukungan yang diberikan oleh seluruh stakeholder yang ada, terutama pelaku-pelaku industri, termasuk PT IMIP," ujar Taslim.
Saat ini, Kabupaten Morowali memiliki sebuah tujuan dalam mewujudkan lingkungan Morowali bebas dari sampah. Dan, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan, PT IMIP bertekad untuk selaras dengan pemerintah daerah Morowali, dengan menyalurkan puluhan tempat sampah yang diserahkan secara langsung kepada Kecamatan Bumi Raya. Rencananya, puluhan tempat sampah ini ditempatkan di titik-titik fasilitas publik di Kecamatan Bumi Raya, seperti sekolah sampai pusat layanan kesehatan masyarakat.
Rasa peduli terhadap lingkungan Morowali yang bebas dari sampah dan bersih menjadi salah satu program unggulan yang dimiliki oleh PT IMIP. Hal ini disampaikan langsung oleh perwakilan manajemen PT IMIP, Senior Analyst Comdev/CSR PT IMIP, R Tommy Adi Prayogo. Tommy menambahkan, dalam menciptakan lingkungan sehat, wajib menjadi komitmen dan kesadaran bersama semua pihak. Tidak hanya pemerintah semata, melainkan juga harus didukung oleh masyarakat serta sektor usaha yang ada di wilayah tersebut.
"Kita berharap, 40 unit tempat sampah yang kita serahkan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Bumi Raya nantinya. Nah, tempat sampah yang kami serahkan ini, punya dua warna. Hijau dan merah. Dengan begitu, masyarakat mulai dari sekarang belajar memilah sampah basah dan sampah yang kering," jelas Tommy.
Penyerahan tempat-tempat sampah tersebut digelar sehabis launching proyek perubahan Diklat PKN-II Angkatan VII/2021 dengan tema berantas penyakit, masyarakat sehat, dan serah terima tempat sampah di Bumi Raya, Sabtu (19/06). Bersamaan dengan agenda tersebut, dilaksanakan pula launching buku sehat “Taspen Maket”, yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Beberapa desa di Morowali telah mendapat bantuan tong sampah yang akan digunakan sebagai tempat penampungan sementara. Secara garis besar, PT IMIP telah menyerahkan sebanyak 1.720 tong sampah di beberapa desa. Masing-masing 400 tong sampah untuk Desa Kolono, 200 tong untuk Desa Fatufia, 320 tong untuk Desa Keurea, dan 800 untuk Desa Labota.
Dalam waktu dekat, PT IMIP kembali akan menyerahkan 300 unit tong sampah kepada Desa Fatufia, atas dasar permintaan dari pihak Desa Fatufia.
"Akhir tahun 2020 kemarin, PT IMIP juga menyerahkan 4 kontainer sampah melalui pemerintah Kecamatan Bahodopi. Sebelumnya juga, melalui pemerintah Morowali PT IMIP juga menyerahkan 3 unit truk sampah, yang tentu saja dipergunakan sebagai armada pengakut sampah," tutup Tommy.