Mohon tunggu...
K. Ersa
K. Ersa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang individu yang selalu haus akan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Gaya Kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam Mempertahankan Tradisi dan Mendorong Pembangunan di Yogyakarta

17 Mei 2024   19:53 Diperbarui: 1 November 2024   01:18 1227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. (Foto: dok Pemda DIY)

Penulis Korespondensi:

Ersa Dwi Khumairoh
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Surabaya.

Azzahroh Rachmadani
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Surabaya.

Tyas Resti Nugraheni
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Surabaya.

Yesa Akte Nabila
Program Studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Negeri Surabaya.

ABSTRAK

Kota Yogyakarta, sebagai salah satu pusat kebudayaan di Indonesia, menghadapi tantangan dalam mempertahankan tradisi Jawa di era globalisasi. Sri Sultan Hamengkubuwono X, sebagai pemimpin Kesultanan dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan antara pelestarian budaya dan mendorong pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gaya kepemimpinan Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam mempertahankan tradisi serta mendorong pembangunan di Yogyakarta. Menggunakan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menggali fenomena kepemimpinan transformasional dan visioner yang diterapkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui inisiatif seperti budaya SATRIYA dan visi "Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja," Hamengkubuwono X berhasil mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan tanpa meninggalkan warisan budaya. Selain itu, langkah-langkah rebranding yang dilakukan menunjukkan kepemimpinan adaptif dalam menjaga relevansi Yogyakarta di kancah internasional. Gaya kepemimpinan transformasional dan visioner yang diterapkan Sri Sultan Hamengkubuwono X telah berhasil mendukung pembangunan Yogyakarta yang berimbang dengan pelestarian budayanya.

Kata Kunci: Kepemimpinan, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Globalisasi, Daerah Istimewa Yogyakarta, Inovasi, Pelestarian Budaya, Pembangunan.

PENDAHULUAN

           Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota besar di Pulau Jawa yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Daerah. Kota ini merupakan kota yang mempertahankan konsep tradisional dan budaya Jawa. Kota Yogyakarta memiliki kekayaan tradisi dan budaya jawa yang sangat beragam, mulai dari adat istiadatnya, tarian tradisional, pakaian adat, dan sebagainya yang masih terus dilestarikan hingga di era sekarang ini. Pada era sekarang, ditengah globalisasi yang menjangkau seluruh aspek kehidupan masyarakat membuat tradisi dan budaya jawa ini sulit untuk dilestarikan. Para pemimpin di berbagai daerah harus mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat kepada masyarakatnya. Hal ini juga berlaku di Yogyakarta yang mana Yogyakarta merupakan salah satu kota kebudayaan di Indonesia. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam menerapkan gaya kepemimpinan untuk mempertahankan tradisi dan mendorong pembangunan di Yogyakarta adalah Sri Sultan Hamengkubuwono X.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun