Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manusia Biasa

23 Agustus 2013   13:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ikhtiarku mungkin kan ditertawakan takdirku
disaat hati ini mencari sebuah makna diri
disaat aku ingin menyambut takdir hidupku
Ya benar, sebuah keinginan seperti kalian yang bisa mengarungi hidup bersama pujaan hati, siapa yang tidak mau?
Mungkin dialah satu satunya wanita ynga bukan saudara yang aku cintai, aku sayangi
Bukankah wajar jika aku ingin hidup dengannya?
Bisa menikahi seorang wanita yang aku sayangi, apa mungkin ini cita cita yang berlebihan?
Tapi ikhtiar tinggal ikhtiar, meski takdir juga belum menentukan
tapi jalan menuju takdir itu yang menyebalkan
aaarrrghhh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun