Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dilemaku.... Anggrek

26 Agustus 2012   19:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1337086148522765271

Ketika senja datang, malam bertabur bintang itu adalah harapanku

Ah... Tentu indah, tentu bisa menenangkan hati yang gundah

Tapi... tetep angan hanya tinggal angan, bukan berjuta bintang yang terlihat tapi malah langit masih tetap berhias awan kabut putih yang pekat

Aku hanya pasrah, mata ini hanya bisa merelakan dengan melihat  jamuan ala kadarnya, mau atau tidak sama saja tetap itulah hidangan malam ini, dan hati pun tetap sama seperti hari hari sebelumnya

Terbesit dalam fikiran yang beberapa bulan terakhir ini sangat populer dalam hati dan fikiran saya

Ah.... aku teringat kembali pada sosok perempuan itu, sosok wanita yang begitu sempurna dalam mata dan hati saya

“angrek, anggrek, anggrek ternyata kamu tidak bisa hilang dalam hati saya, ternyata kamu tidak bisa hilang dalam fikiran saya”

Beribu cara sudah aku tempuh, tapi......... ahh biarlah biarkanlah kamu menari nari di dalam hati dan fikiran ini,

Tetap “masih” engkau masih tetap mempesona

Sadar akan kerinduan ini membuat hari hariku begitu kaku begitu berat langkah kaki ini tanpa kamu disisihku

Tapi apa yang bisa aku perbuat?

Kenyataan emang pahit, kenyataan begitu getir terasa, engkau hilang dan tiada kabar, engkau hilang ketika bunga sedang bermekaran

Ahh... pasti ada sesuatu alasan sehingga kamu berbuat seperti ini,

Kata orang sih alasan itu bisa di jelaskan dan ada yang tidak bisa dijelaskan, ada juga yang berpendapat bahwa alasan itu bisa masuk akal, bisa diterima atau tidak bisa diterima dengan akal orang lain, mungkin secara sederhana bahwa alasan itu pendapat pribadi yang tidak membutuhkan interupsi dari pihak lain, ahh....namanya juga pendapat orang, otaknya aja berbeda mana mungkin dipaksakan untuk harus sama (salah satu kehebatan Sang Penciptaku)

Dan aku pun hanya bisa menunggu,

Meski hanya dalam bunga tidur aku bertemu denganmu, tapi cukup untuk mengobati rasa kerinduan ini

sampai kejelasan berpihak padaku..

Semoga aku ada dalam"Tulisan Tuhan"tentang taqdirmu

Untukmu anggrek bunga yang selalu ada dalam hatiku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun