Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berakhir untuk Bersambung

17 Juni 2012   02:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:53 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

maaf nyi tereup..... hanya bisa terucap maaf dalam hati, tiada maksud hati untuk menyakiti apalagi memperdayai, ketika rasa sayangku terlalu tinggi maka opsi inilah yang aku ambil aku terdiam menunggu kesempatan dan aku terdiam ku lempar bola liar menerjang menghantuimu menghakimimu, maaf :-( dan kaupun menyambut dengan tendangan telak yang membuatku tersungkur tak berdaya, terasa hampa tanpamu yah... terhapus dalam hidupmu mungkin lebih baik dan mungki bisa membuat kamu bahagia yang mungkin akan sama sama terasa menyesakkan sepertiku, yah semoga saja cuma tersisihkan, sekarang kamu bisa melewati teledrama kehidupanmu yang real dengan tenang tanpa harus terinterupsi oleh kehadiranku semoga kamu bisa mengambil keputusan yang tepat dan bijak tanpa ada gangguan dariku menanti detik detik akhir dalam ke endingan, semoga kamu bisa melewatinya sayang. ketika waktu itu tiba semoga kamu teringat aku yang selalu menantimu ketika waktu itu tiba semoga masih ada aku dihatimu ketika waktunya tiba semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan keadaan yang tepat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun