Mohon tunggu...
Meneng Wae
Meneng Wae Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang mantan kuli panggul pipa: kurang suka menulis dan kadang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Anggrek Bunga

15 Mei 2012   13:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:15 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

mentari senja, akankah ada sebias cahaya untuk menerangi setiap langkah?? langkah yang mulai tertatih dan beban mulai berat demi massa yang sudah terlalui demi massa yang telah menanti ku ingin anggrek bungaku pun tidak layu, melayukan keindahan yang telah dianugrahkan padamu hai...  anggrek bunga, dimanapun kamu berada  yakinlah bahwa  kamu akan tetap tumbuh dibebatuan engkau hidup di sepenggal batang pohon yang rapuh engkau hidup bahkan di guci keramik nan indah yang berkilau pun aku yakin akan tumbuh subur yang setiap tangkai berbunga dengan semerbak harum yang sederhana meski tidak sewangi melati tidak seindah mawar dan tidak semeriah bunga kertas tapi... engkau sangat anggun mempesona bersosok sederhana yang mempunyai daya juang hidup yang tak kenal lelah tetap tegar sabar dan tersenyumlah anggrekku yakinlah sang fajar kan datang dengan membawa butir butir embun yang dapat membuatmu tumbuh subur berkembang dan berbunga bismillah.... amien.....

Tangerang, 15052012 19:41

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun