[caption id="" align="alignnone" width="512" caption="Ilustrasi penggunaan energy dalam masyarakat (sumber:http://phys.org)"][/caption]
Sebuah laporan utama terbaru mengatakan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global memperlambat output ekonomi dunia sebesar 1,6 persen per tahun dan akan mengarah pada pelipatgandaan biaya dalam dua dekade mendatang.
Laporan DARA dan Climate Vulnerable Forum, yang merupakan komite dari 20 pemerintah dibawah PBB dan dijadwalkan akan dipresentasikan pada Rabu(hari ini) di New York, melukiskan gambaran suram dari kejatuhan ekonomi dari perubahan iklim.
Dalam laporan "Climate Vulnerability Monitor" menemukan: "bahaya belum pernah terjadi sebelumnya bagi masyarakat dunia dan pembangunan ekonomi saat ini yang akan semakin menahan pertumbuhan, atas dasar sebuah update terbaru yang penting dan revisi perkiraan kerugian sebelumnya terkait dengan perubahan iklim."
Namun, menurut laporan itu, mengatasi penyebab perubahan iklim sebagai gantinya akan membawa "manfaat ekonomi yang signifikan bagi dunia, negara ekonomi besar dan negara-negara miskin."
Temuan utama termasuk perkiraan bahwa karbon-intensif ekonomi dan perubahan iklim yang terkait adalah yang bertanggung jawab atas lima juta kematian per tahun, hampir semua dari mereka karena polusi udara.
"Kegagalan untuk bertindak atas perubahan iklim telah menyebabkan biaya ekonomi dunia1,6 persen dari GDP global sebesar $ 1,2 kemakmuran yang hilang setahun," kata laporan tersebut.
Selain itu, "peningkatan suhu dengan cepat dan karbon yang berhubungan dengan polusi akan melipat gandakan biaya menjadi 3,2 persen dari GDP dunia pada 2030."
Meskipun negara-negara miskin menghadapi kerusakan ekonomi paling tajam dalam hal kerugian PDB, negara-negara besar tidak akan terhindar.
Laporan itu juga megatakan, "Dalam waktu kurang dari 20 tahun China akan dikenakan bagian terbesar dari semua kerugian di lebih dari $ 1,2 triliun. Ekonomi AS akan menahan dua persen lebih dari PDB;. India, lebih dari lima persen dari PDB,"
Dikatakan kerugian diproyeksikan untuk mengatasi perubahan iklim.