Niat Ikhlas: Etika arisan melibatkan niat yang murni dan ikhlas. Peserta harus mengikuti arisan dengan tujuan berbagi rezeki dan membantu sesama, bukan karena motivasi egois atau keuntungan pribadi.
Keterbukaan dan Amanah: Peserta arisan diwajibkan untuk menjaga keterbukaan dan amanah. Mereka harus mematuhi komitmen finansial dan berperilaku jujur dalam seluruh proses arisan.
Menghormati Perjanjian: Peserta arisan harus menghormati perjanjian yang telah disepakati bersama. Ini termasuk kewajiban membayar kontribusi tepat waktu dan menerima hadiah dengan lapang dada saat giliran tiba.
Manfaat Sosial Arisan dalam Islam:
Mengurangi Ketimpangan Ekonomi: Arisan dapat membantu mengurangi ketimpangan ekonomi dalam masyarakat dengan cara memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk mendapatkan manfaat dari arisan, tanpa memandang status ekonomi mereka.
Penguatan Hubungan Sosial: Arisan memungkinkan umat Islam untuk saling berinteraksi dan memperkuat ikatan sosial. Ini menciptakan atmosfer persaudaraan yang lebih kokoh dalam masyarakat.
Pendidikan Keuangan dan Manajemen: Melalui arisan, peserta dapat belajar mengelola keuangan pribadi dan memahami pentingnya perencanaan keuangan yang bijak.
Bantuan di Saat Sulit: Arisan dapat memberikan dukungan finansial kepada peserta yang sedang mengalami kesulitan atau bencana. Ini mencerminkan semangat gotong royong dalam Islam.
Dalam kesimpulannya, arisan dalam Islam adalah sebuah praktik yang dapat memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan spiritual bagi umat Islam. Dengan mematuhi prinsip-prinsip Islam, menjunjung tinggi etika yang baik, dan merasakan manfaat sosialnya, arisan dapat menjadi alat yang kuat dalam memperkuat persaudaraan dan memberdayakan masyarakat Muslim
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H