Mohon tunggu...
Ebenezer Sembiring
Ebenezer Sembiring Mohon Tunggu... profesional -

Mendedikasikan diri melayani masyarakat oleh KasihNya lewat pelayanan media, olah raga, dan dunia usaha. Landasannya : 1Korintus 9 : 20-22

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa "Jenderal Perang" Jokowi?

14 Februari 2015   21:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:11 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Konflik antar oknum KPK dan POLRI membuka banyak rahasia yang selama ini betul-betul masih rahasia bagi kita.

Dibalik keberhasilannya mengungkap dan menindak banyak tindak pidana korupsi kelas elit, termyata oknum-oknum pimpinan KPK bisa juga menggunakan wewenangny untuk menekan, melindungi dan bahkan MEMBUNUH karier politik seseorang. Walau masih butuh pembuktian, tapi dari aksi "saling tuduh dan ungkap rahasia" dari  kedua kubu, kita tidak akan pernah memandang mereka (oknum-oknum terkait)  sama seperti sebelumnya.

Di institusi POLRI juga hal yang sama terjadi. Para perwira tinggi yang ada sekarang, mau tidak mau akan terlihat, mana yang relatif masih bersih, dan mana yang sangat kotor. Sebab dengan menjadi "lawan" KPK, mereka harus percaya bahwa seluruh "kesalahan" jajaran elit POLRI  berpotensi terungkap dan terskpos dengan liar kepublik.

Bahkan di tubuh PDIP, Partai Pendukung utama pemerintah saat ini  kelihatan mana yang sekedar mau memanfatkan  Jokowi dan mana yang betul-betul tulus mau memperjuangkan rakyat. Semua "ruang-ruang gelap" sekitar istana seperti terbuka. Kita sudah bisa menilai para pendukung Jokowi dengan lebih jelas. Mana yang kawan sejati mana penumpang gelap dan musuh dalam selimut.

CATATAN : PENULIS  FOKUS PADA JOKOWI. BUKAN PDIP, BUKAN KOALISI, DAN BUKAN KABINET KERJANYA.

Oknum-oknum didalam institusi KPK, POLRI, Koalisi KIH dan PDIP sudah mulai dikenal niat dan motivasinya lewat kasus "pergantian Kapolri" ini. Rakyat baru sadar bahwa pemilihan dan penetapan pejabat selama ini  bukan sepenuhnya kehendak Presiden, seandainya siapapun Presidennya. Ada kekuatan kepentingan di DPR, ada jaringan kelompok di lembaga, ada orang-orang tersandera yang dititip dan lain sebagainya. Semuanya fakta-fakta ini terbuka berlahan.

Untuk Jokowi, ini adalah keuntungan jangka panjang. Beliau tidak akan kesulitan memilih dan menemukan orang-orang yang bisa dipercaya dan diandalkan di sekelilingnya.

Sebuah sekenario sedang berjalan. Strategi pengamanan untuk pemerintahan Jokowi dalam jangka panjang. Ini bukan kehendak partai pendukung, ini bukan spontanitas dari Jokowi. Ini pasti pemikiran dan arahan "Jenderal Perangnya"  yang berpengalaman dalam politik Indonesia. Tapi siapa beliau ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun